KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, memperkirakan kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir hingga Sabtu, 29 November, mencapai Rp202,8 miliar.
“Cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi ini. Tidak hanya infrastruktur, tetapi juga menimbulkan korban jiwa dan dampak lainnya,” ujar Wali Kota Padang Fadly Amran, dikutip dari Antara, Minggu (30/11).
Fadly menjelaskan, kerusakan paling parah terjadi pada Jembatan Gunung Nago, akses penghubung Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan, dengan nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp45 miliar.
Baca Juga: Polri Buka Posko Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Berbagai Daerah
Kerusakan besar lainnya terjadi pada Jembatan Kalawi Limau Manis dengan taksiran kerugian Rp35 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton menambahkan, terdapat enam jembatan yang terdampak banjir. Empat jembatan di antaranya putus, sementara dua lainnya mengalami rusak berat, dengan total kerugian mencapai Rp127 miliar.
Selain jembatan, sejumlah fasilitas umum lain turut rusak, termasuk bendungan, intake air, jalan, dan tebing yang longsor. “Jalan di Batu Busuk bahkan putus total,” kata Hendri.
Baca Juga: Dua Pelaku Curanmor Bertodong Senjata Api Ditangkap Polda Metro Jaya
Sarana milik PDAM juga terdampak cukup parah, dengan 10 intake rusak berat, termasuk pipa distribusi yang putus dan pompa air baku terendam banjir.
BPBD Kota Padang masih terus melakukan pendataan terkait total kerugian akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut.
Artikel Terkait
Kemenhut Telusuri Asal Kayu yang Terbawa Banjir di Sumatera
Warga Malaysia Dilaporkan Hilang akibat Longsor di Padang Panjang
Dua Pelaku Curanmor Bertodong Senjata Api Ditangkap Polda Metro Jaya
Polri Buka Posko Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Berbagai Daerah