KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengintai sejumlah wilayah di Indonesia.
Dalam upaya menghadapi kerawanan kekeringan dan karhutla, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya optimalisasi operasi modifikasi cuaca.
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, Dwikorita mengungkapkan bahwa beberapa lokasi di Indonesia mengalami periode hari tanpa hujan selama 31-60 hari.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kualitas Udara di IKN Jauh Lebih Baik Dari Paris dan Melbourne
Zona-zona dengan curah hujan rendah memerlukan modifikasi cuaca, terutama di Sumatera, Jawa, dan NTT, mulai dari bulan Juni hingga September.
Selain itu, Dwikorita juga memprediksi bahwa kekeringan akan mendominasi wilayah Indonesia dari Juni hingga September 2024. Oleh karena itu, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi krusial dalam mengatasi tantangan ini.
Untuk menghadapi musim kemarau, BMKG memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau dalam tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Bambang Susantono Berikan Alasan Dirinya Mundur Dari Jabatan Kepala OIKN
Pada bulan Juni, musim kemarau diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Sumatera, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar, serta Papua dan Papua Selatan.
Terkait dengan potensi kebakaran, BMKG mengungkapkan bahwa Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara menjadi wilayah dengan potensi kebakaran yang tinggi. Koordinasi dan dukungan dari semua pihak menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini.
Sementara itu, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya pencegahan karhutla sebelum memasuki puncak musim kemarau.
Baca Juga: Kemenhub Pastikan Layanan Prima Bagi Inklusi di Bandara
Salah satunya adalah melalui penyemaian awan dan penurunan hujan melalui TMC. Provinsi-provinsi prioritas akan dilakukan operasi TMC, sebagai langkah preventif dalam menghadapi karhutla.