nasional

Program Susu Gratis Akan Andalkan Produk Impor

Selasa, 23 Juli 2024 | 18:05 WIB
Ilustrasi susu sapi. (freepik/@freepik)

KALTENGLIMA.COM - Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana memperkenalkan program minum susu gratis sebagai pelengkap dari program makan bergizi gratis, dengan sumber susu berasal dari industri lokal.

Namun, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyatakan bahwa pasokan susu dalam negeri saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan program tersebut.

Menurut Adhi, produksi susu dalam negeri sudah sepenuhnya diserap untuk kebutuhan konsumsi nasional dan masih kurang karena sekitar 80 persen kebutuhan susu masih dipasok dari impor.

Baca Juga: Beberapa Manfaat Habbatussauda untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol

Ia mengatakan bahwa langkah mengimpor sapi perah ke Indonesia adalah hal yang sulit karena hanya beberapa wilayah di Indonesia yang cocok sebagai sentra produksi susu.

"Produksi lokal sudah 100 persen diserap, tapi masih kurang. Program untuk menambah sapi ada, tetapi tidak mudah karena Indonesia adalah negara tropis yang tidak memiliki lapangan luas," kata Adhi.

Adhi menjelaskan bahwa produktivitas susu di Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara seperti Australia dan Eropa, di mana setiap peternakan sapi perah mampu menghasilkan hingga 50 liter susu per hari.

Baca Juga: Terdengar Sepele, Kebiasaan Sederhana Ini yang Bikin Umur Pendek

Di Indonesia, rata-rata peternak hanya mampu menghasilkan sekitar 12-15 liter per hari, sementara perusahaan besar seperti Greenfields bisa mencapai 20-25 liter.

Selain itu, peternak lokal masih menghadapi kendala dalam inovasi pakan yang berguna untuk menunjang produktivitas hasil sapi perah.

Adhi mencontohkan bahwa di China, dengan empat musim yang ada, mereka mampu menjaga produksi susu sepanjang tahun. Namun, skema tersebut belum cocok diterapkan di Indonesia karena terkait dengan lahan yang dibutuhkan sebagai penunjang.

Baca Juga: Rahasia Lutut Kuat dan Sehat: Latihan Sederhana yang Jarang Diketahui

"Kami harus punya lahan luas, inovasi di pakan, bibit unggul sapi perah, dan manajemen ternak yang baik.
Menambah satu juta peternak atau sapi bukan hal yang mudah karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan," jelas Adhi.

Adhi mengakui bahwa beberapa perusahaan anggota Gapmmi telah diajak untuk mendukung program pengadaan sapi perah, tetapi masih banyak aspek yang harus dipersiapkan untuk merealisasikannya.

Halaman:

Tags

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB