Fenomena Dingin Bediding: BMKG Jelaskan Alasannya

photo author
- Selasa, 23 Juli 2024 | 16:24 WIB
Ilustrasi musim dingin atau bediding (Freepik/wayhomestudio)
Ilustrasi musim dingin atau bediding (Freepik/wayhomestudio)

KALTENGLIMA.COM - Meskipun Indonesia sedang memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Indonesia masih merasakan cuaca dingin yang biasa disebut "bediding".

Beberapa laporan mengatakan jika ini disebabkan oleh Aphelion atau kondisi saat bumi dan matahari berada dalam jarak terjauhnya.

Akan tetapi, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) membantah hal tersebut.

Baca Juga: Ratusan Kafilah Meriahkan MTQ ke X di Kecamatan Permata Intan, Hermon : Kafilah Terrbaik Diikutkan MTQ Tingkat Provinsi Kalteng

"Sementara itu kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion. Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi," jelas BMKG, dikutip dari laman resminya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat, mengapa cuaca dingin bisa terjadi di musim kemarau?

BMKG menjelaskan fenomena suhu dingin terjadi alamiah pada bulan puncak musim kemarau, yakni pada bulan Juli hingga September mendatang.

Baca Juga: Meminimalisir Kecelakaan di Jalan Perusahaan, DPRD Murung Raya Harapkan ini

"Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September)," ujar lembaga tersebut.

Hal ini ditandai dengan adanya pergerakan angin dari timur ke Tenggara dari Australia.

Disaat yang sama, Benua Australia tengah dalam periode musim dingin.

Baca Juga: Realme Note 50: Angin Segar di Tengah Ketatnya Persaingan Smartphone 2024

Menurut BMKG, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan suhu dingin di Indonesia saat musim kemarau, yaitu:

  1. Angin Monsoon Australia:

Musuh kemarau di Indonesia adalah angin monsoon Australia. Angin ini membawa massa udara dingin dari Australia yang bergerak ke utara, melewati Indonesia. Hal ini menyebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan, terasa lebih dingin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X