KALTENGLIMA.COM - Pemerintah mengambil langkah tegas dengan menyegel empat tempat wisata di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat pelanggaran izin alih fungsi lahan yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir. Anggota DPD RI asal Jawa Barat, Alfiansyah Bustami, yang akrab disapa Komeng, menyambut positif tindakan tersebut.
"Bagus Pak Gubernur. Kalau memang itu penyebab terjadinya banjir. Karena yang seharusnya resapan air, ini jadi bangunan. Puncak itu hulunya, hilirnya ada ke Jabodetabek," kata Komeng.
Komeng mengimbau agar pemerintah tidak melakukan pilih kasih dalam penegakan hukum. Ia menekankan pentingnya penertiban terhadap semua bangunan yang melanggar aturan.
Baca Juga: Begini Cara Menjaga Kulit Tetap Lembap Selama Berpuasa
"Tidak pilih kasih, baik itu punya BUMD atau swasta, kalau memang mengganggu harus ditertibkan," ujarnya.
Komeng menyatakan bahwa bangunan-bangunan yang berada di bantaran sungai juga perlu ditertibkan. Menurutnya, langkah ini sangat penting untuk memastikan aliran sungai tetap lancar.
"Bangunan yang dibantaran sungai mulai dari hulu sampai hilir juga ditertibkan. Biar aliran sungai lancar," ujarnya.
Baca Juga: Begini Cara Membantu Bayi Tidur Teratur dan Nyenyak di Malam Hari
Pada hari Kamis (6/3), empat bangunan di Puncak, Kabupaten Bogor, yang melanggar ketentuan alih fungsi, disegel. Penyegelan tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, bersama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
"Dalam rangka kami dari LH dapat aduan masyarakat begitu banyak dan juga dampak banjir yang terjadi luar biasa dalam rangka juga menegakkan aturan hukum undang-undang yang berlaku," kata Zulhas setelah melakukan penyegelan.
Empat tempat wisata yang disegel meliputi Pabrik Teh Ciliwung yang terletak di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, serta Eiger Adventure Land.
Baca Juga: Pengacara Hasto Tuduh KPK Kejar Target Ganggu PDIP Jelang Kongres
"Empat hari ini, besok mungkin nambah lagi," ucapnya.