KALTENGLIMA.COM - Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah melakukan layanan cek kesehatan gratis (CKG) di 72 Sekolah Rakyat berasrama yang berada di bawah naungan Kementerian Sosial.
Hingga saat ini, lebih dari 7.000 anak telah menjalani pemeriksaan kesehatan melalui program ini. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan berbagai masalah kesehatan yang cukup banyak diderita oleh anak-anak sekolah.
Salah satu temuan paling menonjol adalah tingginya kasus gangguan kesehatan gigi yang dialami oleh hampir separuh peserta, mencapai 49 persen.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Sulut Siaga terhadap Cuaca Buruk hingga 10 Agustus
Selain itu, anak-anak juga banyak mengalami gangguan penglihatan, anemia atau kekurangan darah, serta beberapa penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC).
Masalah kesehatan gigi yang paling sering ditemukan pada anak usia sekolah adalah karies atau gigi berlubang dan radang gusi.
Karies gigi terjadi akibat kerusakan pada lapisan enamel dan dentin, yang biasanya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan buruknya kebersihan mulut.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Sulut Siaga terhadap Cuaca Buruk hingga 10 Agustus
Sedangkan radang gusi merupakan peradangan pada jaringan gusi akibat penumpukan plak dan bakteri, yang ditandai dengan gusi membengkak, berwarna kemerahan, dan mudah berdarah saat disikat.
Selain masalah gigi, gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau miopia juga sering ditemukan.
Rabun jauh ini umumnya dipengaruhi oleh faktor genetik, namun gaya hidup seperti penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan dan kurangnya paparan cahaya matahari juga turut memperburuk kondisi ini.
Baca Juga: Rumah di Medan Jadi Gudang Narkoba Jaringan Thailand
Anemia juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup sering ditemukan pada anak sekolah. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk mendistribusikan oksigen ke jaringan dan organ tubuh.