KALTENGLIMA.COM - Mayoritas alat berat di proyek konstruksi berwarna kuning bukanlah kebetulan, melainkan hasil pertimbangan keselamatan sekaligus identitas merek.
Alasan Alat Berat Berwarna Kuning
Kementerian PUPR melalui akun resmi X (Twitter) menjelaskan bahwa warna kuning dipilih karena mampu menarik perhatian dan memicu kewaspadaan.
Secara psikologis, warna kuning memberi rangsangan pada alam bawah sadar pekerja agar lebih berhati-hati saat berada di sekitar area berisiko tinggi.
Baca Juga: Hadapi Potensi Banjir, Polres Dumai Pastikan Kesiapan Peralatan dan Infrastruktur
Selain itu, warna kuning mudah dikenali baik siang maupun malam hari karena kontrasnya tinggi dengan lingkungan sekitar. Inilah yang membuatnya efektif sebagai warna peringatan atau tanda bahaya.
Kehadiran alat berat berwarna kuning otomatis menimbulkan asosiasi dengan lokasi konstruksi, sehingga orang di sekitarnya lebih waspada.
Sejarah Pemilihan Warna Kuning
Pelopor penggunaan warna kuning pada alat berat adalah Caterpillar. Awalnya, di awal abad ke-20, produk mereka berwarna abu-abu.
Baca Juga: Tawuran Maut Cikarang Utara, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Termasuk 1 Anak
Namun demi meningkatkan keselamatan di jalan raya dan lokasi proyek, pada tahun 1931 Caterpillar mengganti warna produknya menjadi kuning terang yang dikenal dengan sebutan Hi-Way Yellow.
Warna ini dipilih karena mencolok, mudah dikenali, serta mampu memperkuat identitas merek. Sejak itu, pabrikan lain mengikuti langkah tersebut, menjadikan warna kuning identik dengan alat berat.
Pada tahun 1979, Caterpillar mengganti Hi-Way Yellow dengan kuning yang lebih lembut, dan warna ini bahkan dipatenkan sebagai bagian dari citra brand mereka.
Baca Juga: 2.333 Desa di Indonesia Terkonfirmasi Belum Terkoneksi Internet
Ikon Hingga ke Mainan