KALTENGLIMA.COM - Wanita berinial NA ini kena sial. Ia ditipu seorang perempuan mengaku menjadi seorang pria atau suami nya.
Kedok sang suami ternyata wanita, baru diketahui setelah mereka menjalani pernikahan selama 10 bulan.
Perkenalan mereka diawali melalui obrolan aplikasi kencan. Saat ini, kasus yang dilaporkan tengah berjalan di persidangan Pengadilan Negeri Jambi. Terdakwa yang dilaporkan bernama Ahnaf Arrafif.
Mengutip pikiran-rakyat.com, korban, NA, mengaku baru mengungkapkan perbuatan ‘suami’-nya, setelah rentetan pengalaman janggal, sampai ia dan keluarga kehilangan uang Rp300 juta.
Baca Juga: Naik Motor Pakai Sandal Jepit Dilarang, Polisi Beberkan Alasannya
Secara singkat, korban diajak menikah sesaat setelah perkenalan.
Mengaku tidak bawa identitas dengan alasan belum jadi, terdakwa dengan korban menikah secara siri, dengan tujuan ke depannya mencatatkan ke Kantor Urusan Agama (KUA).
“Hari itu juga saya meminta izin kpd ibu sya pd waktu sore hendak magrib. Spontan ibu saya kaget & kondisianya saat itu memang sedang sakit sehingga tdk bisa… Mendampingi saya, sedangkan ayah sya memang sudah sakit stroke. Pada malam itu tgl 18 juli 2021 20.00 wib terjadilah pernikahan dg saksi dr pihak keluarga ayah saja serta wali hakim,dan saksi imam. Sedangkan dari pihak pelaku hanya video call sebelum pernikahan itu dimulai.,” kata NA mencuit, dikutip Pikiran-rakyat.com, Jumat, 17 Juni 2022.
Baca Juga: Tragis, Siswa di Sulut Jadi Korban Perundungan : Meninggal Dunia Usai Dirawat di Rumah Sakit
Korban dan keluarga merasa diyakinkan dengan pengakuan keluarga terdakwa bahwa dia adalah laki-laki, yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah syaraf, serta pengusaha batu bara, yang bahkan disebutkan juga nama perusahaan-perusahaannya.
Dengan pengakuan itu, korban dan keluarga sering mengeluarkan uang untuk Ahnaf, demi kesembuhan ayah korban.
“Sampe pada awal desember 2021 dan pelaku melakukan mallpraktek pd saat saya sakit dg menginfus serta memasukan obat. Padahal ia bukan dokter setelah semua kasus terbongkar,” katanya.
Pada Desember 2021 itu juga, ibu korban mencurigai pelaku bukan laki-laki. Mertuanya itu memanggil Ketua RT dan Babinsa, demi membongkar identitas asli Ahnaf.
Namun, Ahnaf kembali berkelit dan janji identitasnya akan dibuka tak lama lagi.