Komnas HAM Masih Menunggu Hasil Laboratorium, Terkait Tragedi Kanjuruhan

photo author
- Kamis, 13 Oktober 2022 | 16:17 WIB
Tragedi kematian di Kanjuruhan disebut polisi bukan karena gas air mata, Komnas HAM buka suara. (Ayo Indonesia)
Tragedi kematian di Kanjuruhan disebut polisi bukan karena gas air mata, Komnas HAM buka suara. (Ayo Indonesia)

Menyikapi hal tersebut, Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara angkat bicara.

Sebenarnya begini, kalau kita bicara soal hasil laboratorium itu kan bukan hanya sekadar kandungan kimianya."

"Tapi analisanya terhadap kesehatan. Itu kami menunggu dari hasil uji laboratorium," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/8/2022) kemarin.

Sementara bagi korban yang selamat, Komnas HAM menemukan banyak korban yang mengalami mata merah bahkan berwarna coklat.

Baca Juga: WNI Mabuk di Pesawat Turkish Airlines dirawat di Rumah Sakit

Tak hanya itu, ditemukan juga korban yang tidak bisa melihat beberapa hari setelah kejadian naas tersebut.

"Ada bahkan, kami Senin itu bertemu dengan salah satu korban, misalnya. Dari Sabtu peristiwanya, sampai Minggu, Senin ketemu kami agak sore, itu baru saja matanya bisa melihat," ungkap Anam.

Untuk memastikan bagaimana dampak gas air mata bagi kesehatan, Anam bilang pihaknya membuka peluang memintai keterangan ahli kesehatan untuk nantinya disandingkan dengan hasil laboratorium.

"Kalau diperlukan, kami memang akan memanggil ahli kesehatan. Tapi sepanjang yang kami dapatkan dari berbagai cerita korban, kedokteran yang ada di Malang sana menunjukkan bagaimana itu berlangsung," tandasnya.

Baca Juga: BTS Masuk Daftar Rolling Stone “50 Album Konsep Terbesar Sepanjang Masa”

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan secara medis jatuhnya korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan bukan karena gas air mata.

Pihaknya mengklaim korban tewas karena kekurangan oksigen hingga terinjak-injak.

"Dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata."

"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa? Terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen," kata Dedi kepada wartawan, Senin (10/10/2022) lalu. ***

(Tim AYO 62/Ayo Indonesia)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X