KALTENGLIMA.COM - Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar sebentar lagi akan dimulai, sementara di belahan bumi lain masih terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina terjadi pada 24 Februari 2022 yang lalu dan berimbas pada dunia sepakbola.
Baca Juga: Semua Member Dreamcatcher Perbarui Kontrak
Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, bahwa Rusia dan Ukraina menjadi dua negara yang memiliki keterikatan yang besar pada edisi terakhir dan yang akan digelar di masa mendatang.
“Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia terakhir di tahun 2018 dan Ukraina mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2030 nanti,” kata Infantino.
“Anda adalah pemimpin dunia, Anda memiliki kemampuan untuk mempengaruhi jalannya sejarah,” sebutnya.
Baca Juga: Gampang Bangat, Simak Resep Sagoo Jelly Coffee
Baca Juga: J-Hope BTS Akan Hadir Dalam Acara Penghargaan MAMA Awards 2022
Dilansir dari bicaraberita.com dengan judul berita Presiden FIFA berharap konflik Rusia dan Ukraina berhenti sejenak selama Piala Dunia 2022 berlangsung, Presiden Federasi Sepakbola Tertinggi di Dunia (FIFA) saat ini Gianni Infantino berharap konflik Rusia dan Ukraina untuk sementara dihentikan selama gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung 20 November sampai 18 Desember 2022 nanti.
Hal ini disampaikan Infantino ketika menghadiri dan menyampaikan pidato di depan delegasi dan kepala negara yang hadir di KTT G20 Bali.
"Jadi, permohonan saya kepada Anda semua adalah memikirkan gencatan senjata sementara, selama satu bulan, selama Piala Dunia FIFA atau setidaknya penerapan koridor kemanusiaan, atau apapun yang dapat mengarah pada mulanya dialog sebagai langkah pertama menuju perdamaian,” ujar Presiden FIFA.
Baca Juga: Enak dan Lezat, Intip Resep Mie Sop Medan
Sepenggal kalimat pidato Gianni Infantino ini menegaskan keyakinan bahwa Piala Dunia 2022 Qatar bisa memberikan dampak positif termasuk perdamaian dunia.