KALTENGLIMA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga, Agus Muslim pelaku Bom Polsek Astana Anyar Tak Bekerja Sendiri di balik aksi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. Apalagi diketahui dia terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.
"Kami menduga pelaku ini tidak tunggal tapi adalah bagian kelompok jaringan teroris," ujar Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Ibnu Suhendra kepada wartawan, Kamis, 8 Desember.
BNPT menduga pelaku bom Polsek Astana Anyar , Kota Bandung, Jawa Barat, tidak bekerja sendiri saat melancarkan aksi teror tersebut.
Baca Juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polisi Temukan 23 Serpihan Bom
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Ibnu Suhendra mengatakan, aksi teror yang terjadi di Polsek Astana Anyar itu merupakan aksi dari suatu kelompok, seperti yang dilakukan pelaku pada 2017 saat menyerang Kantor Kelurahan Cicendo, Kota Bandung.
"Berbeda dengan pelaku yang melakukan penyerangan di Bareskrim (Mabes Polri pada 2021), yang diidentifikasi oleh Densus bahwa itu lone wolf," kata Ibnu di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).
Ibnu memaparkan, pada tahun 2017, Agus Sujatno terlibat sebagai perakit bom panci di Kelurahan Cicendo. Setelah itu Agus ditangkap dan dipenjara selama empat tahun di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan dan bebas pada tahun 2021.
Atas hal itu, Ibnu menduga aksi Agus Sujatno di Polsek Astanaanyar berasal dari jaringan atau kelompok yang terstruktur. Karena, kata dia, serangan terhadap kantor polisi sama seperti yang dilakukan kelompok teroris sebelumnya yang juga menyerang kantor polisi.
"Jika dilihat dari motif, kelompok ini ingin melakukan penyerangan terhadap kepolisian, pelaku ini melakukan sasaran dengan anggota polisi kita yang sedang apel pagi, dengan tujuan supaya anggota kita lebih banyak korban," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, berstatus 'masih merah' dalam program deradikalisasi.
Baca Juga: Terungkap Identitas dan Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung
"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Jadi artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok 'masih merah'. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Sigit dalam jumpa pers, di Kota Bandung, Rabu (7/12).
Kapolri menambahkan sosok Agus Sujatno ini masih susah diajak bicara dan cenderung menghindar. (Nova Eliza Putri) ***
Artikel Terkait
Salah Satu Pemain Timnas Korea Selatan Cho Gue Sung Menjadi Bintang Usai Piala Dunia 2022 Qatar
Jimin BTS Dikabarkan Akan Muncul di Album Solo Baru Taeyang Big Bang
Dampak Bahaya Sering Konsumsi Saus bagi Kesehatan
Konser Tur Asia Tenggara EVERGLOW di Batalkan, Termasuk Jakarta
Lami Eks SM Rookies Dikabarkan Akan Debut Sebagai Aktris