Kadin Kotim Pop Prakrasi Kerja Sama dengan Pihak Ketiga Dirikan Insinerator

photo author
- Senin, 7 Maret 2022 | 11:33 WIB
Sampit akan di Bangun Incenarator Pengolahan Sampah dan Pabrik Incenarator Pemusnah Limbah Medis.yg akan di bangun oleh Investor PT. Bumiresik Nusantara Raya Bekerjaaama dg Perusda PT. Betang Hapakat Mandiri yang di Prakarsai oleh Ketua Kadin Kotim (Cholid Tri Subagyo)
Sampit akan di Bangun Incenarator Pengolahan Sampah dan Pabrik Incenarator Pemusnah Limbah Medis.yg akan di bangun oleh Investor PT. Bumiresik Nusantara Raya Bekerjaaama dg Perusda PT. Betang Hapakat Mandiri yang di Prakarsai oleh Ketua Kadin Kotim (Cholid Tri Subagyo)

Kaltenglima.com - Persoalan sampah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menemukan titik terang. Pemkab Kotim diprakarsai Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotim akhirnya menggandeng pihak ketiga untuk mengelola sampah di Kotim dengan mendirikan pabrik insinarator.


Rencana itu telah disepakati dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Kotim dan PT Bumi Resik Nusantara Raya selaku pihak ketiga pembangunan pabrik insenarator pada Sabtu (4/9) lalu.

Isi perjanjian itu, Pemkab Kotim bersama pihak ketiga akan membangun pabrik pembakaran sampah rumah tangga dan medis atau Insinerator itu akan didirikan di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Km 14.

"Kerjasama dengan pihak ketiga yaitu pembangunan pabrik insenarator sampai medis dan sampah domestik ini diprakarsai oleh Ketua Kadin Kotim, itu telah direncanakan selama kurang lebih dua bulan terakhir," kata Ketua Kadin Kotim, Susilo ST, Senin (7/3/2022).

Adapun tujuan investasi PT Bumi Resik Nusantara Raya dalam pengelolaan sampah dengan mendirikan pabrik insenarator atau pembakaran sampah bertujuan untuk mengendalikan dampak lingkungan dan yang utama adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kotim.
"Kami yang memprakarsai dengan memfasilitasi Pemda Kotim dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya, dan tanggapan Bupati Kotim Bapak Haji Halikinor sangat positif dan langsung menyetujui," kata Susilo.

Sementara itu Bupati Kotim, H Halikinor melihat hal ini sebagai prospek bagus ke depan. Selain tujuan pelestarian lingkungan agar sampah yang susah terurai bisa diatasi, pembangunan pabrik insenarator ini juga dapat memberikan pendapat bagi daerah.

”Pak Sanggul (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kotim) menghadap saya, membahas rencana melibatkan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah. Melihat prospek kedepan bagus, saya langsung setuju agar kerjasama itu segera dilaksanakan dan saya sudah katakan, saya tidak mengenal hari kerja atau hari libur. Bagi saya sama saja. Kalau bisa lebih cepat, maka itu lebih baik,” ujarnya.

Halikinnor mengatakan, pandemi Covid-19 benar-benar membuat perekonomian masyarakat terpuruk. Hal itu berimbas terhadap kondisi keuangan daerah yang masih jauh dari harapan.Dana Alokasi Umum (DAU) yang biasa mencapai Rp 850 miliar, mengalami penurunan Rp 750 miliar.

”Saya menerima laporan PAD sekarang Rp 26 miliar, jauh dari harapan. Saya punya mimpi APBD Kotim bisa mencapai Rp 4-5 triliun. Saya katakan ini pasti mungkin. Tentu Pemkab Kotim tidak bisa bekerja sendiri, perlu pihak ketiga dan serta dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk mewujudkan mimpi itu,” kata Halikinnor dengan penuh semangat.

Dalam menggenjot PAD, seluruh SOPD diminta terus berinovasi dan berpikir bagaimana caranya meningkatkan PAD. ”Kita berlari dengan waktu. Pandemi ini membuat kita berpikir lebih keras, berinovasi, dan mencari solusi cepat. Saya merasa senang sekali dengan SOPD di Kotim yang bisa berinovasi dan berupaya untuk kemajuan daerah. Walaupun saya memahami semua SOPD memiliki anggaran terbatas, tapi saya harapkan agar kita jangan larut dengan keadaan. Maksimalkan potensi yang ada, seperti dengan melibatkan pihak ketiga ini,” katanya.

”Saya sangat berterima kasih dengan PT Bumi Resik, karena tanpa penyertaan modal, Pemkab Kotim masih bisa terus berinovasi.Bahkan melalui pembangunan industri pengelolaan sampah ini diharapkan bisa menyumbang pendapatan daerah di Kotim,” imbuhnya.

”Ini hari bersejarah, dimana Kotim untuk pertama kalinya menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan sampah. Tidak hanya sampah rumah tangga, tetapi juga termasuk sampah medis akan dikelola melibatkan pihak ketiga. Saya sangat optimistis tentang hal ini,,” katanya.

Halikin menegaskan, kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah. Hal itu dibuktikan dari fakta di lapangan yang ditemukan sampah berceceran di pinggir jalan.

”Saya heran, sampah menumpuk mengomelnya setengah mati. Padahal,masyarakat sendiri yang memproduksi sampah. Saya melihat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah. Pola pikir masyarakat inilah yang harus kita ubah,” tegasnya.

Diungkapkannya, persoalan sampah bukanlah sesuatu yang mudah. Hal itu karena volume sampah terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk di Kotim.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Api Mengamuk di Pemukiman Padat Penduduk di Sampit

Rabu, 4 Oktober 2023 | 17:18 WIB

Luasan Hutan di Kotim Berada Pada Batas Minimum

Selasa, 14 Juni 2022 | 15:07 WIB
X