Pendidikan dan pelatihan untuk para pemandu juga perlu dilakukan secara terus-menerus agar kualitas layanan tetap terjaga dan keselamatan pendaki dapat dijamin.
Memasuki musim pendakian 2024/2025, sejumlah jalur yang sempat rusak akibat gempa telah diperbaiki. Namun, perubahan bentuk medan akibat bencana alam justru meningkatkan tantangan pendakian.
Oleh karena itu, diperlukan persiapan fisik dan mental yang matang, pemilihan jalur yang sesuai dengan kemampuan individu, serta penggunaan jasa pemandu berpengalaman sebagai langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Pemkab Barut Gelar Rapat Persiapan Apel Gelar Pasukan Pengamanan PSU
Gunung Rinjani bukan sekadar tempat menikmati pemandangan indah, melainkan medan yang penuh risiko. Pendaki harus siap menghadapi tantangan, menjaga kelestarian lingkungan, serta mematuhi aturan yang berlaku.
Tragedi yang menimpa Juliana Marins menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pendakian gunung, dan bahwa regulasi serta profesionalisme dalam dunia pendakian adalah suatu keharusan.
Artikel Terkait
Ini Dia Kesalahan Orang Minum Kopi, Simak Penjelasannya
Mual Saat Naik Gunung? Kenali Penyebabnya
Cocok Untuk Menemani Akhir Pekan, Ini Resep Bakso Goreng Ayam Udang