KALTENGLIMA.COM - Perut buncit merupakan salah satu tolak ukur mengenali obesitas. Semakin buncit perut seseorang, maka semakin banyak lemak yang menumpuk di perut. Hal tersebut tentu berbahaya sebab dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit-penyakit yang menghantuinya.
"Pada dasarnya, obesitas itu adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi yang digunakan dalam waktu yang lama. Numpuknya itu paling kelihatan di perut yang buncit," jelas Putri MJ, S.Gz. kepada awak media di Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Lemak yang ada di perut terdiri dari lemak subkutan dan lemak viseral. Lemak subkutan merupakan lemak yang berada di bawah kulit dan lemak viseral merupakan lemak yang mengelilingi organ tubuh di dalamnya.
Baca Juga: Daftar Caleg Dapil Murung Raya 2 Melenggang Mulus ke DPRD Periode 2024-2029
Batas aman lingkar perut normal bagi laki-laki adalah 90 cm sementara perempuan adalah 80 cm. Ini bisa diukur dengan melingkarkan pita pengukur dari pusar sebagai titik sejajarnya. Jika lebih dari batas aman, waspada penumpukan lemak berlebih yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Dari data Kemenkes menunjukan terdapat 21,8 persen masyarakat di atas usia 18 tahun yang mengalami obesitas. Angka ini melonjak dari 14,8 persen di tahun 2013.
Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai penyakit mulai dari serangan jantung hingga diabetes. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penyakit yang dapat timbul karena risiko obesitas.
Baca Juga: Didominasi Wajah Lama, Daftar Celeg yang Melenggang ke DPRD Barito Utara Periode 2024-2029
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu risiko dari obesitas. Kondisi ini terjadi saat darah yang mengalir melalui pembuluh darah memiliki tekanan lebih tinggi. Orang dengan hipertensi juga rentan mengalami serangan jantung dan stroke.
2. Penyakit jantung
Lemak yang menumpuk di perut dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Orang dengan obesitas juga rentan mengalami penyakit jantung koroner. Hal ini dikarenakan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah terlalu tinggi sehingga bisa menyumbat aliran darah ke jantung.
3. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi saat tubuh mengalami penurunan sensitivitas pada insulin sehingga tidak isa memproses kadar gula dalam darah. Orang dengan obesitas dalam jurnal yang dipublikasi oleh Public Health England disebut tujuh kali lebih berisiko mengidap diabetes tipe 2 daripada orang dengan bobot tubuh normal.
Baca Juga: Sang Ayah Wafat, Bimbim Slank Berduka Cita
4. Stroke
Pembuluh darah yang tersumbat dan menyempit pada akhirnya dapat menyebabkan stroke. Sebuah jurnal yang dipublikasi oleh American Heart Asociation (AHA) juga menekankan jika obesitas meningkatkan berbagai penyakit yang sudah disebutkan sebelumnya seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
5. Kanker
Melansir dari laman National Cancer Institute, kanker yang disebabkan oleh obesitas bisa dipicu dari penumpukan lemak di organ tertentu. Pada laki-laki dengan obesitas lebih berisiko mengidap kanker usus besar dan prostat. Sedangk , perempuan yang mengalami obesitas berisiko tinggi mengidap kanker payudara dan leher rahim
Artikel Terkait
Dianggap Menganggu Perang, Menteri Israel Serukan Untuk Hapus Bulan Ramadhan dari Kalender
Sukses Didunia Akting, Gabriella Ekaputri Siap Merambah Dunia Musik
Anies Berikan Sindiran Menohok Terkait Suara Tiba-tiba Naik Signifikan, PSI Merespons