Dokter Ungkap Penyebab Kasus Flu Singapura Naik Signifikan di RI, Ternyata karena Ini

photo author
- Selasa, 2 April 2024 | 19:09 WIB
Musim Flu dan Radang Tenggorokan, Apakah Kalian Terjangkit Flu Singapura? Kenali Ciri-cirinya Disini  (GenzDaily/dok: website Primaya Hospital )
Musim Flu dan Radang Tenggorokan, Apakah Kalian Terjangkit Flu Singapura? Kenali Ciri-cirinya Disini (GenzDaily/dok: website Primaya Hospital )



KALTENGLIMA.COM - Kasus Flu Singapura atau istilah medisnya Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) akhir-akhir ini naik signifikan di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) di minggu ke-11 di 2024, tercatat sudah ada lebih dari 5 ribu pasien yang terinfeksi penyakit tersebut.

Kok bisa sih kasusnya ngegas, apa penyebabnya?

Prof Dr dr Edi Hartoyo, SpAK, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengatakan sejumlah faktor yang menjadi pemicu kasus Flu Singapura naik signifikan di Indonesia. Faktor pertama yakni disebabkan karena musim peralihan.

Baca Juga: Begini Cara Kelola THR Agar Tidak Langsung Habis

"Jadi HFMD ini banyak terjadi di musim peralihan, antara musim hujan dan musim panas. Ini sebetulnya yang bisa menjawab kenapa pada musim peralihan, kenapa nggak musim dingin aja, ini para epidemiolog yang meneliti," imbuhnya saat konferensi pers bersama PB IDI, Selasa (2/4/2024).

"Tapi yang jelas insidennya akan naik pada masa peralihan, kalau kita kan ada musim hujan dan panas," lanjutnya lagi.

Faktor kedua, Prof Edi menyebutkan masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari betapa menularnya Flu Singapura. Bahkan menurutnya, tidak sedikit juga yang menilai Flu Singapura sebagai penyakit yang ringan, sehingga dianggap biasa saja.

Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Rumah Sebelum Lebaran Tiba

Alhasjl hal itu memicu peningkatan kasus Flu Singapura di Indonesia.

"Ini penularannya kaya COVID, droplet, kalau orang kena COVID dia langsung isolasi karena takut. Kalau anak HFMD atau Flu Singapura ini kan tetap sekolah, tetap berhubungan dengan orang lain, itu mengapa insidennya tinggi. Karena tidak seketat COVID, kalau orang COVID dia sadar diri bakal isolasi di rumah," katanya.

"Orang Indonesia kalau kena cacar air kadang-kadang biasa sekolah aja, padahal itu nular. Tapi kalau kena COVID, tahu dia harus isolasi. Jadi kenapa insidennya tinggi karena tidak semua masyarakat kita sadar bahwa penyakit ini menular. Karena penyakit ini dinilai ringan, maka dianggap biasa aja. Oh sariawan biasa, kadang-kadang begitu meremehkan atau tidak memperhatikan," ucapnya.

Baca Juga: Teka-Teki Terungkap! Megawati Kini Perkuat Jakarta BIN

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X