KALTENGLIMA.COM - Viral di media sosial sebuah unggahan yang mengatakan jika menggunakan ulekan batu untuk memasak bisa berbahaya untuk kesehatan ginjal. Orang dalam konten tersebut mengklaim gesekan dari ulekan batu bisa mengeluarkan pasir yang apabila masuk ke dalam tubuh dapat menjadi masalah batu ginjal.
"Ulekannya itu bakal terkelupas dan berpasir, pasir-pasir ini nanti masuk ke makanan, masuk ke dalam tubuh kalian, dan bisa menyebabkan batu ginjal. Jadi kalau mau pakai cobeknya batu, pakai ulekannya yang kayu," kata orang tersebut dalam video yang muncul di media sosial X
Lalu,benarkah menggunakan ulekan batu bisa menyebabkan masalah batu ginjal? Dokter spesialis urologi dr Nur Rasyid, SpU menyebutkan secara umum makanan yang masuk akan diserap ke dalam tubuh dalam bentuk cairan.
Baca Juga: Bank Kalsel Berikan Dana Bantuan Untuk Palestina
Dalam kasus pembentukan batu ginjal, dr Rasyid mengatakan tubuh akan menyerap elektrolit dari makanan, kemudian peredaran darah, dan akhirnya dibawa ke ginjal.
"Jadi kalau orang makan apapun yang diserap bukan batunya, misal pasir sekalipun. Tapi elektrolitnya karena dia melalui darah," kata dr Rasyid.
"Nanti dia lewat peredaran darah, itu kan dia muter ke penyerapan dan masuk ke arteri. Dipompa jantung dan masuk ke ginjal. Ketika di ginjal, prinsip pembentukan dasar batu itu apabila di dalam saluran ginjal itu terjadi kepekatan di atas normal dan itu terjadi utamanya kalau orang itu kurang minum," sambungnya.
Baca Juga: Ivan Gunawan Bangun Mesjid di Uganda Untuk Atasi Krisis Air
Tak memenuhi asupan air putih dalam keseharian masih menjadi salah satu faktor utama pembentukan batu ginjal. Menurut dr Rasyid, salah satu cara mencegah terjadinya batu ginjal ialah dengan menjaga jumlah urine yang keluar tubuh sekitar 2,5 liter.
Jumlah air putih yang perlu dikonsumsi dapat bervariasi tergantung dari aktivitas yang dilakukan.
"Berapa kali minumnya? Tergantung aktivitas. Kalau mau lebih gampang, warna urine itu bisa paling bagus mengingatkan orang. Kalau masih berwarna kita minumnya masih kurang," kata dr Rasyid.
Baca Juga: Guna Cetak Lulusan Terbaik, Prabowo Tambah Fakultas Baru di Unhan
"Selain itu penyebabnya juga bisa gangguan metabolisme, meski minum cukup bisa tetap terjadi batu karena pencernaannya lebih menyerap sehingga di darahnya zatnya (seperti asam urat dan kalsium oksalat) tinggi. Ketika tinggi, zatnya dibuang ke ginjal, lalu terbentuk batu," tandasnya.
Artikel Terkait
Pelemahan Inflasi AS Buat Rupiah Berpotensi Melemah
Gaji 13 Sudah Cair, Total Capai Rp21,12 Triliun
Ini Penyebab Puluhan Calon Haji Emberkasi Solo Dipulangkan ke Daerah Asal
Resmi Khofifah-Emil Diusung PAN pada Pilgub Jatim
UNRWA Ungkap Serangan Israel Sebabkan 1 Juta Lebih Pengungsi Tinggalkan Rafah