Hal ini karena partikel-partikel yang sangat kecil tersebut dapat menyerang sel dan jaringan di organ-organ utama, dan menyimpan bahan kimia yang mengganggu endokrin seperti bisphenol, ftalat, flame retardants, per- and polyfluorinated substances (PFAS), dan logam berat.
Baca Juga: Portugal Menang Dramatis Atas Rep Ceko di Piala Euro 2024, Gol Conceicao Jadi Penyelamat
"Semua bahan kimia tersebut digunakan dalam pembuatan plastik, jadi jika plastik masuk ke dalam tubuh kita, plastik tersebut membawa bahan kimia tersebut. Dan karena suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu di luar, bahan kimia tersebut akan berpindah keluar dari plastik dan berakhir di tubuh kita," kata Sherry Mason, direktur keberlanjutan di Penn State Behrend, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
"Bahan kimia tersebut dapat terbawa ke hati, ginjal, dan otak kita, dan bahkan melintasi batas plasenta dan berakhir di janin yang belum lahir," imbuhnya.
Artikel Terkait
Ukir Sejarah! Pepe Jadi Pemain Tertua di Piala Eropa 2024
Wujudkan Kebersamaan, Kodim 1013 Muara Teweh Gelar Latihan Menembak Bersama FKPD Kabupaten Barito Utara
Ajak Berkomitmen Wujudkan Murung Raya Sehat
Porsche Seruduk Truk dari Belakang di Gerbang Tol Kuningan 2, Begini Kronologinya
Pimpin Apel Gabungan, Pj Bupati Hermon Tekankan ini