KALTENGLIMA.COM - Suhu dingin yang dikenal sebagai 'bediding' dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia di tengah musim kemarau. Di Bandung Raya dan sekitarnya, suhu minimum bahkan mencapai 16 derajat Celsius dalam lima hari terakhir.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan bahwa cuaca dingin ini bisa menyebabkan peningkatan kasus penyakit seperti batuk dan pilek. Ia juga mengimbau warga untuk menjaga imunitas tubuh mereka.
Selain itu, cuaca dingin juga rentan meningkatkan penyebaran COVID-19. dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa cuaca dingin dapat memicu peningkatan kasus influenza dan COVID-19.
Baca Juga: Lionel Messi Kompres Es Batu saat Cedera Ankle, Apa Fungsinya?
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, mengonfirmasi bahwa cuaca dingin memang bisa terjadi di tengah musim kemarau, dipicu oleh fenomena 'bediding'.
Fenomena ini terjadi karena pergerakan Angin Monsun Australia yang membawa udara dingin dari Australia menuju Asia, melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudera Hindia, yang juga memiliki suhu permukaan laut yang relatif rendah.
Orang Jawa menyebut fenomena ini sebagai 'Mbedhidhing', terutama saat malam hari ketika suhu udara mencapai titik minimumnya.
Baca Juga: 2 Sifat Ini Bisa Bikin Umur Kamu Panjang, Ini Kata Peneliti
Untuk menjaga imunitas tubuh, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain mengonsumsi makanan kaya buah dan sayuran, berolahraga secara teratur, mempertahankan berat badan ideal, mengurangi konsumsi alkohol, tidur yang cukup, menghindari stres, dan melakukan vaksinasi yang disarankan. Langkah-langkah ini membantu tubuh tetap fit dan kuat menghadapi cuaca dingin.
Artikel Terkait
Awas! Makanan Ini Bisa Membuat Kehamilan Kamu Tertunda
Masih Muda tapi Sudah Kena Gagal Ginjal, Ini Penjelasannya!
5 Minuman Hangat yang Bisa Dikonsumsi pada saat Cuaca Dingin