Sepintas, hoarding disorder mirip dengan kebiasaan seseorang dalam mengoleksi barang. Namun, keduanya jelas berbeda.
Baca Juga: Tim Prabowo-Gibran Bantah Anggaran Makan Bergizi Gratis Dipotong Jadi 7.500
Mengoleksi barang biasanya melibatkan penyimpanan jenis barang tertentu seperti buku, perangko, dan lain-lain.
Barang akan dipilih dengan seksama dan diatur dengan cara tertentu hingga rapi.
Kebiasaan mengoleksi barang juga tak akan berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Gabung Koalisi Banten Maju, Demokrat Resmi Dukung Andra Soni-Dimyati di Pilgub 2024
Sementara hoarding disorder tak melibatkan pengaturan barang agar terlihat rapi. Barang-barang dibiarkan begitu saja berserakan memenuhi ruang.
Selain itu, hoarding disorder juga biasanya melibatkan perasaan stres dan tertekan saat akan membuang barang yang tak lagi terpakai.
Gejala hoarding disorder
Orang yang mengalami hoarding disorder akan merasakan kebutuhan kuat untuk menyimpan barang-barang meski sudah tak layak pakai. Gejalanya akan meliputi berikut:
Baca Juga: Google Pamerkan HP Flasghip Pixel 9 Pro Fold, Kapan Debut?
- tak mampu membuang barang,
- tertekan saat akan membuang barang,
- cemas akan barang yang dimaksud dibutuhkan suatu saat,
- merasa bingung di mana harus meletakkan barang,
Artikel Terkait
Fraksi Demokrat DPRD Barito Utara Sampaikan Pemandangan Umum
Ojol di Tasikmalaya Dikira Meninggal, Ternyata…
Pemkab Murung Raya Peduli Anak Yatim Piatu
Fraksi PKB Soroti Dua Masalah Terhadap Pelaksanaan APBD Barito Utara 2023
DKP Murung Raya Gelar Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Laung Tuhup