KALTENGLIMA.COM - Tanaman kumis kucing, atau Orthosiphon aristatus, adalah salah satu herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya untuk mengatasi masalah kesehatan seperti diabetes.
Menurut dr. Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), seluruh bagian tanaman kumis kucing, termasuk daun, tangkai, dan bunga, dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Salah satu cara umum untuk mengolah kumis kucing adalah dengan merebusnya. Untuk pengobatan diabetes, dosis yang biasa digunakan adalah sekitar 80 gram kumis kucing segar, yang setara dengan satu genggam.
Baca Juga: Demam Lassa: Penyakit yang Sebabkan Ratusan Orang Meninggal di Nigeria
Cara membuatnya adalah dengan merebus 5 gelas air hingga mendidih, kemudian menambahkan 80 gram kumis kucing tersebut ke dalam air mendidih.
Rebus campuran ini selama 15-20 menit hingga airnya tersisa sekitar 3 gelas. Hasil rebusan ini bisa diminum tiga kali sehari, satu gelas di pagi hari, satu gelas di siang hari, dan satu gelas di malam hari, biasanya sebelum makan.
Selain kumis kucing segar, tanaman ini juga dapat digunakan dalam bentuk kering. Dosis yang direkomendasikan untuk kumis kucing kering adalah sekitar 6-12 gram per hari.
Baca Juga: Retardasi Mental pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Proses pembuatannya mirip dengan kumis kucing segar, yaitu merebus 5 gelas air hingga mendidih, lalu menambahkan 6-12 gram kumis kucing kering, dan merebusnya kembali selama 15-20 menit hingga tersisa 3 gelas air.
Untuk meningkatkan khasiat, kumis kucing juga bisa dikombinasikan dengan herbal lain seperti daun sambiloto, brotowali, dan daun salam.
Kombinasi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas pengobatan, meskipun dr. Inggrid menyarankan untuk mencoba menggunakan kumis kucing saja terlebih dahulu untuk melihat hasilnya. Jika diperlukan, baru kemudian bisa ditambahkan herbal lain sesuai kebutuhan.
Artikel Terkait
Pasien COVID yang dirawat di RS Korsel Naik 6 Kali Lipat, Dipicu Varian Apa?
Jika Tubuh Kekurangan Asupan Vitamin C, Ini yang Akan Terjadi
Demam Lassa Sebabkan Ratusan Orang Meninggal di Negeria, Ini Kata Epidemiolg