Melansir Real Simple, mi shirataki adalah mi tradisional yang terbuat dari ubi konjak dan cukup populer di Jepang.
Baca Juga: Hari Pramuka Jatuh Pada 14 Agustus Besok, Simak Sejarah Pramuka di Indonesia
Mi ini bebas gluten, rasanya lembut, dan cocok disantap dengan berbagai saus dan kaldu.
Mi jenis ini sering dijual dalam kemasan dengan cairan yang disimpan di lemari pendingin. Tapi juga ada beberapa yang dijual dalam keadaan kering, mirip mi instan yang banyak dijual di pasaran.
Mi ini sering juga dibilang sebagai mi ajaib. Pasalnya, dimakan sebanyak apapun berat badan tidak naik karena bebas gluten, rendah karbohidrat. Rendah kalori, dan umumnya aman untuk mereka yang memiliki alergi gandum, susu, atau bahkan telur.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Melonjak Naik!
Nutrisi mi shirataki
Kandungan nutrisi dalam mi shirataki juga lumayan meski tidak bisa dibilang banyak. Untuk 100 gram mi ini mengandung sekitar 9 kalori, 2,68 gram karbohidrat, 2,7 gram serat, dan 18 miligram kalsium.
Dengan kata lain, mi ini memang tidak menawarkan zat gizi yang melimpah tapi cukup mengenyangkan dan tidak akan membuat berat badan meningkat.
Mi shirataki mengandung serat kental yang bisa menunda pengosongan lambung lebih lama. Hal ini membuat Anda merasa kenyang lebih lama sehingga makan pun tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Bocoran Mengejutkan: POCO F7 dan Redmi Turbo 4 Bawa Fitur-fitur Terbaru!
Melansir Healthline, selain itu, shirataki juga berperan memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek yang bisa merangsang hormon usus, membuatnya kenyang lebih lama.
Tidak heran kalau mi shirataki ini bisa membantu menurunkan berat badan.
Selain itu, dengan rutin mengonsumsi shirataki, Anda juga terhindar dari diabetes, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit metabolik lainnya.
Artikel Terkait
Apple Intelligence akan Gratis Sampai 2027
Sah! NIK KTP Resmi Jadi Nomor SIM
Puluhan Rumah Hangus di Manggarai, Diduga Akibat Korsleting Charger HP
Gangguan Retina Mata: Mengenal Lebih Jauh dan Cara Menjaganya
Berawal dari Mencari Kerja, WNI Disekap dan Disiksa di Myanmar