KALTENGLIMA.COM - Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi multidisiplin memiliki peran penting dalam memulihkan fungsi motorik serta meningkatkan kualitas hidup pasien pasca-stroke.
Menurut Dr. Vijay Battina, mobilisasi dini dalam waktu 48 jam setelah stroke dapat mendorong neuroplastisitas dan mencegah komplikasi seperti trombosis vena dalam, pneumonia, dan luka tekan. Pendekatan ini sering kali melibatkan latihan berulang untuk mendorong pemulihan fungsional pada pasien stroke.
Selain fokus pada rehabilitasi fisik, penting juga untuk menangani tantangan emosional dan psikologis pasien. Strategi motivasi dan penetapan tujuan selama sesi fisioterapi dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan kepercayaan diri pasien.
Baca Juga: Menkes Akan Atur Jam Kerja Peserta PPDS Demi Hal Ini
Dr. Vijay menekankan pentingnya rehabilitasi dini dan konsisten guna memastikan hasil terbaik bagi penyintas stroke.
Dr. Vinaya Bhandari juga menekankan pentingnya mengenali gejala stroke sejak dini untuk mengurangi risiko kerusakan otak.
Gejala utama stroke meliputi mati rasa, kesulitan bicara, dan masalah mendadak pada penglihatan atau keseimbangan. Dengan intervensi medis segera, dampak stroke bisa dikurangi secara signifikan.
Baca Juga: Heran Dipolisikan soal Kasus Bullying Undip, Menkes: Undipnya Sendiri Sudah Mengakui
Rehabilitasi pasca-stroke melibatkan berbagai terapi seperti terapi fisik, okupasi, dan wicara, yang penting untuk membantu penyintas membangun kembali kemandirian mereka.
Dr. Vinaya menyatakan bahwa semakin cepat rehabilitasi dimulai, semakin baik hasil pemulihan yang dapat dicapai.
Artikel Terkait
Bahaya Boraks pada Makanan: Kenali Ciri-Ciri dan Efek Sampingnya
Jarang Minum Air Putih Bisa Picu Gagal Ginjal, Benarkah?
Manfaatkan Segudang Manfaat Chia Seed dan Lemon untuk Tujuan Dietmu