Benarkah Kuning Telur Mengandung Kolestrol Tinggi? Ini Kata Ahli Gizi

photo author
- Selasa, 24 September 2024 | 08:17 WIB
Ilustrasi kuning telur yang memiliki mitos di baliknya. (Pexels.com/Klaus Nielsen)
Ilustrasi kuning telur yang memiliki mitos di baliknya. (Pexels.com/Klaus Nielsen)

 

KALTENGLIMA.COM - Telur merupakan salah satu bahan makanan favorit hampir semua orang, sebab harganya terjangkau dan mudah didapat. Terlebih, telur mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh.

Akan tetapi, tak sedikit juga orang yang menjauhi telur. Hal itu berkaitan dengan kandungan kolesterol tinggi, terutama di bagian kuning telur. Kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh tentu berisiko meningkatkan penyakit jantung.

Menyoroti hal tersebut, Ahli gizi, Dr Rita R, DCN, M Kes menyebut tak sedikit masyarakat Indonesia yang menjauhi konsumsi kuning telur dan hanya memakan putihnya sebab kandungan kolesterol. Di sisi lain, ia juga menyoroti kebiasaan masyarakat Indonesia yang justru lebih banyak mengonsumsi daging hingga gorengan.

Baca Juga: Hermon : Dana Desa Untuk Mempercepat Kemandirian Desa

Padahal, kata Dr Rita, jumlah kolesterol lebih banyak ditemukan di daging merah hingga gorengan daripada kuning telur.

Menurut Dr Rita, kuning telur memang memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Tetapi ia juga memiliki kandungan biotin yang merupakan zat utama dalam membangun vitamin D di dalam tubuh yang berperan sebagai anti-inflamasi.

"Di sini salah kaprah sekali. Justru kalau kita bandingkan berdiri sendiri masing-masing. Maka yang paling besar pengaruhnya pada gangguan jantung Itu adalah makanan yang diolah dengan cara digoreng dan dibakar dan santan kentang. Dibandingkan dengan kuning telur itu," katanya saat media briefing, Senin (23/9/2024).

Baca Juga: DPRD Ajak Dukungan Semua Pihak Membangun Daerah

Dr Rita mengatakan kuning telur masih diperbolehkan dikonsumsi walau memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Adapun rekomendasi mengonsumsinya adalah 5 butir per minggu atau satu butir telur sehari.

'Yang harus mereka reduksi itu adalah penggunaan daging merah berlemak. Dan penggunaan pengolahan makanan yang digoreng, dibakar dan disantan," katanya lagi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X