KALTENGLIMA.COM - Otak adalah organ penting yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh seperti pikiran, gerakan, dan emosi.
Seiring bertambahnya usia, otak mengalami perubahan fisiologis yang dapat memengaruhi memori dan konsentrasi. Namun, dengan melakukan latihan otak secara rutin, beberapa dampak ini bisa diminimalisir.
Menurut “Times of India”, latihan seperti menyelesaikan teka-teki sudoku dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kesejahteraan mental. Selain itu, beberapa latihan berikut juga bisa membantu otak tetap tajam:
Baca Juga: Mengenal NPD dan Gejalanya yang Sering Tidak Disadari
1. Belajar Bahasa Baru: Mempelajari bahasa baru bisa meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan keterampilan pemecahan masalah. Studi tahun 2018 menunjukkan bahwa bilingualisme dapat memperkuat cadangan saraf dan mencegah penurunan kognitif terkait usia.
2. Membaca dan Mencatat Secara Aktif: Menurut penelitian dalam "Journal of Student Research", mengetik catatan meningkatkan daya ingat lebih baik dibandingkan dengan menulis tangan atau tidak mencatat.
3. Meditasi: Meditasi dapat meningkatkan perhatian, ingatan, dan kemampuan eksekutif. Dengan duduk di tempat tenang dan fokus pada pernapasan, meditasi juga membantu dalam perencanaan dan pemecahan masalah.
Baca Juga: Benarkah Mentimun Bisa Meredakan Gejala Asam Urat? Begini Faktanya!
4. Bermain Catur: Catur melatih otak melalui perencanaan strategis dan fokus tinggi. Analisis dari 24 studi menyimpulkan bahwa belajar catur dapat meningkatkan kemampuan matematika dan kognitif pada siswa, dengan latihan efektif antara 25 hingga 30 jam.
5. Bermain Teka-Teki Silang (TTS): TTS membantu menstimulasi otak dengan melatih ingatan, kemampuan memecahkan masalah, dan menambah kosa kata.
6. Bermain Sudoku: Permainan ini melibatkan beberapa bagian otak yang terkait dengan logika dan bisa digunakan sebagai latihan kognitif untuk penderita depresi, gangguan bipolar, atau Alzheimer.
Latihan-latihan tersebut membantu menjaga otak tetap aktif dan sehat, mengurangi risiko penurunan kognitif di usia lanjut.
Artikel Terkait
Bayi 19 Bulan di Malaysia Idap Kanker Ovarium Stadium 3, Begini Kondisinya Sekarang
Benarkah Mentimun Bisa Meredakan Gejala Asam Urat? Begini Faktanya!
Mitos atau Fakta? Teh Bisa Ganggu Pertumbuhan Anak