KALTENGLIMA.COM - Teh memang mengandung kafein, sebuah stimulan yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat.
Pada orang dewasa, jumlah kafein yang wajar umumnya tidak menimbulkan masalah serius.
Namun, tubuh anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga lebih sensitif terhadap berbagai zat, termasuk kafein.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal Ambulans Akibat Ban Pecah Di Bogor, Pasien Dievakuasi
Apa saja bahaya teh untuk anak?
- Gangguan tidur: Kafein dapat mengganggu siklus tidur anak, membuatnya sulit tidur nyenyak atau sering terbangun di malam hari.
- Kegelisahan dan hiperaktif: Stimulasi dari kafein bisa membuat anak menjadi lebih gelisah, sulit berkonsentrasi, dan bahkan hiperaktif.
- Iritasi lambung: Asam tanin dalam teh dapat memicu iritasi pada lambung, terutama pada anak dengan perut sensitif.
- Gangguan penyerapan zat besi: Kafein dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan, yang penting untuk pembentukan sel darah merah.
Baca Juga: Usai Resmikan 2 Rumah Sakit di IKN, Jokowi Yakin ASN Minat Pindah
Berapa usia yang tepat untuk anak mulai minum teh?
Tidak ada batasan usia yang pasti, namun umumnya disarankan untuk menunda pemberian teh hingga anak berusia di atas 5 tahun.
Bahkan, lebih baik jika anak-anak mendapatkan asupan cairan utama dari air putih. Jika ingin memberikan teh, pilihlah teh herbal tanpa kafein dan dalam jumlah yang sangat sedikit. ***
Artikel Terkait
Ahmad Dhani Ungkap Tanggal Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise
Sidang Kasus Kejahatan P Diddy Dilanjutkan di Tangal ini
Hasil Visum Anak Nikita Mirzani Akan Diungkap di Pengadilan
Anggota DPRD Solo Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah!
Bayi 19 Bulan di Malaysia Idap Kanker Ovarium Stadium 3, Begini Kondisinya Sekarang