KALTENGLIMA.COM - Jenazah musisi Liam Payne menjalani autopsi toksikologi untuk mencari tahu penyebab kematiannya. Temuan menunjukkan terdapat banyak zat di dalam darahnya saat dia terjatuh dari balkon lantai tiga kamar hotel di Buenos Aires, Argentina.
Autopsi toksikologi yang dilakukan usai kematian seseorang, yang dikenal sebagai uji toksikologi forensik adalah hasil dari prosedur laboratorium yang mengidentifikasi dan menghitung adanya cairan atau racun di dalam tubuhnya.
Cairan atau racun yang dimaksud meliputi obat-obatan selama perawatan atau kandungan lainnya yang mungkin menjadi penyebab kematiannya.
Baca Juga: Kenali, Berikut Lima Tanda-tanda Kolesterol Tinggi Pada Wanita
Diberitakan ABC, pemeriksaan toksikologi menemukan adanya zat termasuk 'pink cocaine', narkoba rekreasional yang biasanya merupakan campiran sejumlah obat seperti metamfetamin, ketamin, MDMA serta kokain. Sebuah pipa aluminium improvisasi untuk menelan obat-obatan juga ditemukan di kamar hotelnya, menurut sumber itu.
"Jenazah Payne akan tetap berada di Argentina sampai autopsi selesai," kata sumber tersebut kepada ABC News.
Laporan otopsi awal dari Kantor Kejaksaan Argentina menemukan bahwa Payne meninggal sebab "beberapa trauma" dan "pendarahan internal dan eksternal". Dua puluh lima luka dilaporkan di tubuh Payne. Laporan itu mengatakan jika cedera kepala yang dialami Payne cukup menyebabkan kematian dan penyebab kematiannya terkait dengan ketinggian jatuhnya.
Baca Juga: Mayor Teddy Indra Wijaya Menjabat jadi Sekretaris Kabinet, Apa Saja tugasnya?
Artikel Terkait
Selebgram Bahrain Noaimi yang Pernah Hina Lagu Kebangsaan Indonesia Datang ke Tanah Air, Apa Tujuannya?
Infinix Hot 50 Pro Plus Siap Mengguncang Pasar Indonesia dengan Desain Tipisnya
Gigi Mati: Memahami Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
HEBAT Fokus pada Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan
Ditunjuk Jadi Menteri, Agus Andrianto Mundur dari Jabatan Wakapolri