Melewatkan Sarapan: Pemicu Mood Swing yang Tak Terduga

KALTENGLIMA.COM - Melewatkan sarapan, kebiasaan yang sering dianggap sepele, ternyata memiliki dampak yang lebih dalam dari sekadar rasa lapar.

Salah satu efek yang mungkin mengejutkan adalah peningkatan risiko mudah marah. Bagaimana bisa? Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca Juga: Gunung Ibu Halmahera Barat Erupsi 5 Kali Malam Ini, Warga Diminta Waspada

Mengapa Sarapan Penting untuk Emosi Kita?

• Sumber Energi: Sarapan menyediakan asupan energi yang dibutuhkan tubuh setelah berpuasa semalaman. Ketika kita tidak sarapan, kadar gula darah akan turun drastis, yang dapat menyebabkan kita merasa lelah, lemas, dan mudah tersinggung.
• Stabilitas Mood: Makanan yang kita konsumsi memengaruhi kadar neurotransmitter di otak, zat kimia yang mengatur suasana hati. Sarapan yang sehat membantu menjaga keseimbangan neurotransmitter, sehingga kita cenderung merasa lebih tenang dan stabil secara emosional.
• Fokus dan Konsentrasi: Ketika kita tidak sarapan, otak kita kekurangan bahan bakar untuk berfungsi optimal. Akibatnya, kita sulit berkonsentrasi, mudah terdistraksi, dan lebih rentan mengalami perubahan mood yang drastis.

Baca Juga: Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan, Ini Langkah Antisipasi dari Kemenkes RI

Dampak Negatif Melewatkan Sarapan

Selain mudah marah, melewatkan sarapan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti:

• Gangguan pencernaan: Perut yang kosong dalam waktu yang lama dapat memicu asam lambung naik dan menyebabkan gangguan pencernaan.
• Penurunan metabolisme: Tubuh akan berhemat energi ketika tidak mendapat asupan makanan yang cukup, yang dapat menyebabkan metabolisme melambat dan berdampak pada berat badan.
• Kelelahan kronis: Kekurangan energi akibat tidak sarapan dapat menyebabkan kita merasa lelah sepanjang hari, bahkan setelah tidur yang cukup.