KALTENGLIMA.COM - Pegal atau nyeri di punggung bisa disebabkan oleh berbagai kebiasaan sehari-hari yang sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya meningkatkan risiko saraf kejepit.
Menurut dr. Jephtah Tobing, spesialis ortopedi dan konsultan tulang belakang di Siloam Hospital Lippo Karawaci, beberapa gaya hidup yang perlu diwaspadai termasuk kegemukan, kurang olahraga, dan kebiasaan buruk lainnya.
Kegemukan menjadi salah satu faktor yang sering tidak disadari. Kelebihan berat badan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang, sehingga disarankan untuk menjaga pola makan dan menjalani diet sehat demi mencapai berat badan ideal yang baik bagi kesehatan saraf dan otot.
Baca Juga: Ngeri! Ilmuwan Ungkap 800 Juta Orang di Dunia Alami Diabetes
Selain itu, merokok juga disebut sebagai pemicu risiko nyeri punggung dan saraf kejepit. Pasien perokok cenderung lebih rentan mengalami masalah ini dan respons perawatan mereka biasanya kurang optimal dibandingkan pasien yang tidak merokok.
Faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya olahraga, karena otot yang tidak aktif lebih mudah cedera atau nyeri. Aktivitas ringan seperti berjalan kaki bisa membantu menjaga otot tetap aktif dan sehat.
Duduk terlalu lama, terutama dengan postur yang salah, juga berdampak negatif pada kesehatan punggung. Kurangnya gerakan akibat terlalu sering duduk melemahkan otot, yang pada akhirnya meningkatkan risiko saraf kejepit.
Baca Juga: Sekilas Mirip! Ini Perbedaan Gejala Cacar Air vs Ruam Flu Singapura
Selain itu, cara mengangkat barang berat juga penting diperhatikan. Mengangkat beban tanpa memperhatikan postur, seperti memutar badan tanpa menggerakkan kaki ke arah yang sama, dapat meningkatkan risiko cedera punggung dan saraf kejepit.
Artikel Terkait
11 Alasan Kenapa Kamu Harus Lebih Sering Makan Telur Rebus
IDAI Peringatkan Kasus Gondongan Anak Meningkat, Simak Tips Pencegahannya
8 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebab Tenggorokan Sakit Saat Menelan
Sekilas Mirip! Ini Perbedaan Gejala Cacar Air vs Ruam Flu Singapura