KALTENGLIMA.COM - Prof. Tjandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mengungkapkan bahwa tujuh resolusi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tahun 2025 memberikan peluang baru dalam meningkatkan kesehatan masyarakat global.
Menurut Prof. Tjandra, WHO telah menetapkan tujuh target utama untuk tahun 2025, yang terdiri dari empat sasaran spesifik dan tiga prioritas kesehatan global.
Sasaran pertama adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan 1,5 miliar orang di seluruh dunia. Ia menyebut target ini sebagai langkah penting dan relevan, termasuk bagi Indonesia.
Baca Juga: SpaceX Tingkatkan Kapasitas Konstelasi Starlink di 2024, Internet Global Makin Cepat
Sasaran kedua adalah memperluas akses layanan kesehatan esensial bagi tambahan 585 juta orang. Layanan ini bertujuan memastikan setiap lapisan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang terjangkau, yang dinilai sangat relevan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran ketiga berfokus pada perlindungan terhadap 776,9 juta orang dari risiko kegawatdaruratan kesehatan, seperti pandemi atau wabah besar.
Untuk mencapainya, WHO mendorong tercapainya kesepakatan global terkait pengendalian pandemi, yang dikenal sebagai Pandemic Agreement. Meski begitu, hingga akhir 2024, negosiasi terkait perjanjian ini masih berjalan alot di antara negara-negara anggota.
Baca Juga: Korupsi Dinas Kebudayaan DKI: Pemilik EO Fiktif Dibawa ke Tahanan
Sasaran keempat adalah menurunkan angka stunting pada balita hingga 40 persen di seluruh dunia pada tahun 2025. Prof. Tjandra menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menurunkan angka stunting secara signifikan di dalam negeri.
Selain empat sasaran utama tersebut, WHO juga menetapkan tiga prioritas kesehatan global. Prioritas pertama adalah meningkatkan investasi multisektoral dalam pengendalian penyakit tidak menular (PTM) serta kesehatan mental.
Prioritas kedua berfokus pada pengintegrasian pengendalian dan respons terhadap PTM dan kesehatan mental ke dalam sistem pendanaan publik. Prioritas ketiga adalah mempercepat pencapaian Universal Health Coverage (UHC), yang bertujuan memberikan perlindungan kesehatan yang merata dan terjangkau bagi semua penduduk dunia.
Baca Juga: Insiden Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Renggut Satu Nyawa
Menurut Prof. Tjandra, ketujuh resolusi ini menjadi panduan penting dalam upaya mencapai peningkatan kesehatan global, termasuk di Indonesia.
Artikel Terkait
Ini Kata Erick Thohir usai Bos PT JAL jadi Wakil Danantara
Diduga Masuk Tak Bayar Tiket, Sekuriti Keroyok Pedagang: TMII Lakukan Pengusutan
Ini Cara Akses Coretax DPJ: Portal untuk Seluruh Layanan Perpajakan
Insiden Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Renggut Satu Nyawa