KALTENGLIMA.COM – Baru-baru ini media sosial tengah ramai membahas memakan ikan asin dapat menyebabkan nasofaring.
Kanker nasofaring ini merupakan keganasan yang berasal dari jaringan nasofaring. Nasofaring adalah bagian atas dari faring (kerongkongan) yang berada di belakang hidung.
Data dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada tahun 2022, kanker Nasofaring di Indonesia menduduki posisi keempat pada laki-laki dengan sebanyak 14.947 kasus baru.
Baca Juga: Alasan Kepala Daerah Tak Diizinkan Bawa Ajudan ke Venue Retret
Lantas, benarkah mengonsumsi ikan asin dapat menyebabkan kanker nasofaring?
Saat ini, penyebab pasti dari kanker nasofaring maish belum diketahui, namun para peneliti mengatakan beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker nasofaring adalah salah satunya faktor diet atau makanan.
Ikan asin ini sendiri adalah ikan yang dikeringkan, pengasinan dan diasinkan, diawetkan atau gabungan dari semuanya hingga meningkatkan jumlah garam dalam ikan segar.
Baca Juga: Pimpin Rakor Persiapan Mudik Lebaran, AHY Upayakan Harga Tiket Terjangkau
Ikan yang diasinkan ini termasuk dalam makanan yang sering dikonsumsi orang China Selatan dan di negara Asia Tenggara.
Yang mungkin mengaikan antara mengonsumsi ikan asin dengan kanker nasofaring adalah pembentukan senyawa N-nitroso dalam tubuh dan/atau pembentukan senyawa tersebut karena proses yang dilakukan pada ikan, yang menyebabkan adanya reaksi antara amine dalam ikan dan nitrate/nitrite dalam garam yang digunakan, serta aktivasi virus Epstein-Barr onkogenik.
Menurut penelitian yang sudah ada, menunjukkan bahwa risiko kanser nasofaring meningkat pada mereka yang memakan ikan asin.
Baca Juga: Polres Mura dan Dinkes Lakukan Tes Urine Sopir Travel, Ini Tujuannya
Tak hanya itu, ada pula kaitan antara frekuensi dan durasi konsumsi ikan asing dengan risiko kanker nasofaring. Kaitan ini menjadi lebih kuat jika telah mengonsumsi ikan yang diasinkan selama masa kanak-kanak sampai usia 10 tahun dibandingkan dengan mengonsumsinya pada usia lebih tua.
Ini dia beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kerusakan DNA pada sel yang dapat menyebabkan kanker nasofaring.
Artikel Terkait
Terlibat Kasus Korupsi Bank BUMD Jatim, Kejati DKI Tetapkan 3 Orang Tersangka
Demi Jakarta yang Lebih Baik, Demokrat DKI Kawal Kebijakan Pramono-Rano
Usai Dipukul hingga Pingsan, Siswa SD di NTT Polisikan Gurunya
Yoo Ah In Resmi Dibebaskan, Intip Seberapa Banyak Kekayaan yang Dimilikinya
Dapat Instruksi dari Megawati, Kepala Daerah PDIP Tunda Retret dengan Prabowo