KALTENGLIMA.COM - Tidak semua pasien dengan gangguan ginjal kronis harus segera menjalani transplantasi sebagai solusi utama.
Pilihan pengobatan sangat bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing pasien, tingkat keparahan penyakit, serta kesiapan fisik dan mental pasien bersama tim medis.
Banyak penderita masih bisa menjalani hidup dengan kualitas yang baik melalui terapi konservatif atau prosedur dialisis jangka panjang seperti hemodialisis.
Baca Juga: Detoks Hati Secara Alami? Coba Daftar Minuman Ini Tanpa Perlu Suplemen
Transplantasi ginjal umumnya menjadi alternatif terakhir, tetapi menurut Dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, Sp.PD-KGH, seorang spesialis penyakit dalam subspesialis ginjal dan hipertensi, transplantasi sebenarnya dapat dilakukan tanpa harus menunggu pasien melalui proses cuci darah terlebih dahulu.
Ia menjelaskan bahwa transplantasi dan dialisis merupakan dua pendekatan yang berbeda dalam menangani gagal ginjal tahap akhir.
Sayangnya, masih banyak anggapan keliru yang menyatakan bahwa transplantasi hanya boleh dilakukan setelah bertahun-tahun menjalani dialisis.
Baca Juga: Mendaki Gunung Lebih Aman dengan Fisik Prima dan Gizi yang Terpenuhi, Simak Penjelasannya!
Faktanya, sejak pasien dinyatakan mengalami gagal ginjal tahap akhir, transplantasi sudah bisa mulai dipertimbangkan sebagai pilihan terapi.
Sebagai Ketua Indonesian Transplantation Society (Inats), ia menegaskan bahwa pasien yang baru memulai dialisis, terutama dalam waktu satu tahun terakhir, merupakan kandidat ideal untuk menjalani transplantasi.
Bahkan, pada beberapa kasus, transplantasi bisa dilakukan secara pre-emptive, yakni sebelum pasien memulai prosedur dialisis sama sekali.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Ini yang Terjadi di Otak Orang Pemalas
Ia juga mengingatkan bahwa semakin lama seseorang tergantung pada cuci darah, maka semakin besar risiko timbulnya komplikasi medis serta gangguan metabolik yang dapat menyulitkan proses transplantasi.
Artikel Terkait
Hindari Minum Kopi Saat Perut Kosong, Ini Dampak Buruknya bagi Tubuh
Waspadai Gula Darah Rendah di Malam Hari, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Ilmuwan Sebut Ini yang Terjadi di Otak Orang Pemalas