Demam Setelah Vaksin pada Balita, Apakah Normal? Ini Alasannya

KALTENGLIMA.COM - Balita sering mengalami demam setelah pemberian vaksin karena demam merupakan bagian dari respons alami tubuh terhadap proses pembentukan kekebalan.

Vaksin bekerja dengan cara menstimulasi sistem imun untuk mengenali dan mengingat komponen tertentu dari virus atau bakteri penyebab penyakit, sehingga tubuh siap melawan jika terpapar di kemudian hari.

Proses ini bisa memicu reaksi ringan, seperti demam, sebagai tanda bahwa sistem imun sedang aktif bekerja.

Baca Juga: Manfaat Kesehatan dari Konsumsi Air Hidrogen yang Perlu Kamu Tahu!

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Children’s Hospital of Philadelphia, vaksin mengandung bagian kecil dari mikroorganisme penyebab penyakit baik yang dilemahkan, dimatikan, atau hanya bagian permukaannya saja yang cukup untuk mengaktifkan sistem imun, namun tidak sampai menyebabkan penyakit.

Reaksi seperti demam ringan muncul karena tubuh menganggap komponen vaksin tersebut sebagai ancaman dan mulai membentuk perlindungan.

Meski demikian, tidak semua anak akan mengalami demam pascavaksinasi. Tidak munculnya demam bukan berarti vaksin gagal atau tidak bekerja.

Baca Juga: Tak Hanya Buahnya, Kulit Manggis Kering Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

Respons imun bisa berbeda-beda pada setiap individu ada yang merespons dengan demam, dan ada pula yang tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi tetap membentuk kekebalan.

Bagi orang tua, penting untuk memahami bahwa demam ringan setelah imunisasi umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Untuk meredakan demam, anak bisa diberi obat penurun panas seperti paracetamol sesuai anjuran dokter, mencukupi cairan tubuh, serta memastikan anak tetap nyaman dan cukup istirahat.