KALTENGLIMA.COM - Etomidate merupakan salah satu obat yang sering digunakan dalam dunia medis, terutama sebagai anestesi untuk menginduksi hilangnya kesadaran secara cepat dan singkat. Meski efektif, penggunaan etomidate tidak boleh dikonsumsi dengan sembarangan. Penting untuk memahami apa itu etomidate, dosis yang dianjurkan, serta efek samping yang mungkin ditimbulkannya.
Apa Itu Etomidate ?
Etomidate yaitu obat yang diberikan untuk induksi anestesi umum. Mengutip dari laman Medicine Net, obat ini juga difungsikan sebagai pelengkap agen anestesi lain untuk mempertahankan hilangnya kesadaran selama prosedur operasi singkat. Etomidate bekerja dengan cepat, biasanya dalam satu menit setelah diberikan secara intravena. Durasi efeknya bergantung pada dosis yang diberikan dan umumnya berlangsung selama 3-5 menit.
Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati menuturkan, fungsi utama dari etomidate yaitu untuk membuat pasien tidur dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.
Baca Juga: Pakar Mengusul Kejagung Agar Gerak Cepat Sita Aset Tersangka Riza Chalid
"Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular, seperti pasien syok dan trauma berat. Etomidate bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf)," ujar Profesor Zullies.
Dosis Etomidate
Dikutip dari laman Drugs, dosis induksi anestesi pada pasien dewasa dan anak di atas usia 10 tahun bervariasi, antara 0,2 mg/kg dan 0,6 mg/kg berat badan, dan harus disesuaikan untuk setiap kasus. Adapun dosis umum yang digunakan untuk induksi pada pasien adalah 0,3 mg/kg, disuntikkan selama 30-60 detik. Data yang ada belum memadai untuk membuat rekomendasi dosis induksi anestesi pada pasien di bawah usia 10 tahun. Sehingga, penggunaan tersebut tidak direkomendasikan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Fungsi Hati dan Mengurangi Risiko Kanker
Efek Samping Etomidate
Beberapa efek samping dari etomidate, yaitu :
- Nyeri sementara di tempat suntikan
- Pernapasan dalam dan cepat (hiperventilasi)
- Kedutan atau kejang otot (mioklonus), termasuk pada otot rangka dan otot mata
- Penurunan laju pernapasan (hipoventilasi)
- Penurunan saturasi oksigen
- Kejang pita suara (laringospasme)
- Henti napas sementara (apnea)
- Mendengkur
- Cegukan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Tekanan darah rendah rendah (hipotensi)
- Irama jantung tidak teratur (aritmia)
- Detak jantung cepat (takikardia)
- Detak jantung lambat (bradikardia)
- Mual
- Muntah
Hubungi dokter jika mengalami :
- Gejala jantung berat, seperti detak jantung cepat atau berdebar kencang, sensasi berdebar di dada, sesak napas, dan pusing yang datang secara tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat, kebingungan, bicara pelo, kelemahan parah, muntah, hilang koordinasi, rasa tidak seimbang saat berdiri atau berjalan.
- Reaksi sistem saraf yang berat, yang ditandai dengan otot yang sangat kaku, demam tinggi, berkeringat, kebingungan, detak jantung cepat atau tidak teratur, tremor, rasa seperti akan pingsan.
- Gejala mata serius, seperti penglihatan kabur, tunnel vision atau penglihatan seperti sedang melihat ke dalam terowongan, nyeri atau pembengkakan pada mata atau melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya.
Baca Juga: Hujan Lebat dan Angin Kuat di Bogor Sebabkan Pohon Runtuh hingga Menimpa Mobil
Artikel Terkait
Rodrigo De Paul Resmi Susul Leo Messi ke Inter Miami
Emil Audero Resmi Bergabung US Cremonese, Nilai Kontraknya Fantastis
Ditengah Kabar Pemeriksaan Guru Besar, Rektorat ULM Banjarmasin Kebakaran
Layar AMOLED Mudah Rusak? Ini Mitos dan Faktanya!
Viral Warga Deli Serdang Mancing di Kubangan Jalan Rusak: Bentuk Protes ke Pemerintah