KALTENGLIMA.COM - Untuk mengenali gejala penyakit jantung, dibutuhkan salah satu langkah pencegahan masalah kesehatan yang lebih parah. Apalagi, gejala penyakit jantung bisa muncul ketika tidur malam hari. Spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dr Maulidya Ayudika Dandanah, SpBTKV mengungkapkan beberapa tandanya. Beberapa di antaranya seperti terbangun tengah malam, jantung berdebar, dan sesak napas.
Gejala lain yang bisa muncul yakni lebih nyaman tidur dengan bantal yang tinggi. Orang dengan masalah jantung merasa lebih sesak jika tidur mendatar, sehingga memasang bantal yang lebih tinggi dari biasanya.
"Sebenarnya sesederhana kalau misalnya tidur sudah pakai tiga bantal, itu berarti ada masalah dengan jantung atau paru-paru," ujar dr Ayu ketika ditemui awak media usai acara Heart To Heart, di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten.
Baca Juga: Gubernur Kalteng Pimpin Aksi Penanaman Pohon dan Penebaran Benih Ikan di Buntok
"Makanya tetap harus (periksa), kita tidak bisa seperti beli obat datang ke apotek saja tanpa diperiksa dulu oleh dokter. Karena kadang-kadang ada penyakit yang gejalanya mirip sekali," lanjutnya, menekankan pentingnya pemeriksaan medis untuk melihat kemungkinan penyakit lain.
Kemudian, apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala tersebut? dr Ayu menyarankan untuk mengatur napas dan menenangkan diri. Jika gejala sudah mereda, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Tidak perlu melakukan gerakan-gerakan aktif ketika gejala muncul.
"Pernah ada yang tanya saya, 'kalau saya terbangun malam berdebar, apakah saya harus bergerak?'. Ketika terbangun, tenangkan diri, tarik napas, kemudian jika tetap berdebar segera hubungi rumah sakit terdekat. Tidak usah melakukan gerakan-gerakan manuver seperti meregangkan tubuh, itu akan semakin berbahaya," sambungnya.
Baca Juga: 5 Prompt Gemini AI, Bisa Berfoto di Depan Menara Eiffel-Big Ben
Sebagai langkah preventif, dr Ayu menyarankan pemeriksaan jantung 1-2 tahun sekali. Apabila sudah berusia 50 tahun ke atas, maka pemeriksaan bisa dilakukan 6 bulan - 1 tahun sekali.
"Tapi memang idealnya setahun sekali kita harus melakukan general check up. Semakin tua, artinya harus semakin rutin," pungkas dr Ayu.
Artikel Terkait
Jangan Hanya Andalkan Timbangan, Begini Bedanya Obesitas dan Berat Badan Berlebih
Siap Meluncur di Indonesia, Catat Tanggal Rilis realme 15 Series 5G
Tingkatkan Kompetensi, Gubernur Kalteng Buka Pelatihan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih
Seblak Makanan Asal Indonesia Mendadak Viral di Thailand
Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Penipuan, Wagub Babel Akhirnya Buka Suara