Dokter Harvard Beberkan Kesalahan Minum Teh yang Dapat Rusak Usus

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 14:18 WIB
Matcha yang digunakan untuk upcara minum teh dengan matcha yang kamu temukan di kedai-kedai itu berbeda. (Pejuangkantoran.com/Made with Google AI)
Matcha yang digunakan untuk upcara minum teh dengan matcha yang kamu temukan di kedai-kedai itu berbeda. (Pejuangkantoran.com/Made with Google AI)

KALTENGLIMA.COM - Teh diminum oleh orang di seluruh dunia karena didalamnya mengandung antioksidan serta kemampuannya memberi rasa rileks. Banyak orang bahkan merasa tidak dapat memulai hari tanpa secangkir teh. Tetapi, ternyata beberapa kebiasaan minum teh justru bisa merusak sistem pencernaan, bukannya memberi manfaat bagi kesehatan usus.

dr Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi yang menempuh pendidikan di Stanford dan Harvard, mengungkap kebiasaan minum teh yang bisa merusak usus. Berikut penjelasannya.

1. Minum teh saat perut kosong
Minum teh sebelum sarapan dapat memberi efek buruk pada pencernaan. Ketika berpuasa semalaman, lambung tetap dalam kondisi asam. Teh mengandung kafein dan tanin yang bisa memicu peningkatan produksi asam lambung. Kombinasi ini mengakibatkan asam lambung naik, kembung serta iritasi pada lapisan usus. Jika terjadi berulang, kondisi ini bisa menimbulkan peradangan kronis yang merusak mukosa usus, sehingga mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Orang yang sering minum teh sebelum makan juga dilaporkan mengalami kecemasan dan penurunan energi. Akan lebih baik apabila meminum teh setelah makan.

Baca Juga: Ternyata Paksaan Saat Makan Dapat Picu Trauma Ganggu Anak Tumbuh Maksimal

2. Menambahkan gula berlebihan
Banyak orang menambahkan gula agar teh terasa manis. Akan tetapi, konsumsi gula berlebih justru merusak kesehatan usus. Gula menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri berbahaya di saluran pencernaan, akibatnya bisa menjadi kembung, sembelit, hingga gangguan keseimbangan bakteri usus. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Manfaat antioksidan teh juga dapat hilang jika ditambahkan terlalu banyak gula.

3. Teh detoks atau pelangsing
Produk teh detoks atau pelangsing sering dijual dengan klaim mampu menurunkan berat badan dengan cepat, tapi efek sampingnya berbahaya bagi pencernaan. Kandungan laksatif, kafein, dan herbal tertentu bisa menyebabkan iritasi usus, sakit perut, diare, hingga dehidrasi. Efek laksatifnya yaitu memberi ilusi seolah usus lebih bersih, padahal jika digunakan terus-menerus justru dapat merusak fungsi usus alami dan mikrobiota. Teh jenis ini sebaiknya tidak digunakan rutin untuk menjaga kesehatan usus.

4. Konsumsi ekstrak teh hijau berlebihan
Teh hijau kaya polifenol yang mendukung bakteri baik dalam usus. Tetapi, apabila dikonsumsi dalam bentuk ekstrak berlebihan, bisa menyebabkan mual, diare dan gangguan lambung. Kandungan kafein dan tanin di dalamnya juga dapat memperburuk masalah pencernaan. Dianjurkan tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari, atau lebih sedikit bila sensitif.

Baca Juga: Empat Mobil Damkar Dikerahkan Usai Rumah di Cengkareng Terbakar

5. Minum teh terlalu panas
Teh yang diminum dengan suhu lebih dari 60 derajat celcius bida merusak lapisan esofagus dan lambung, memicu peradangan dan sensitisasi jaringan mukosa. Kontak berulang dengan cairan panas membuat jaringan lebih rentan terhadap zat berbahaya, serta dapat menimbulkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan. Sebaiknya, minum teh hangat dengan suhu nyaman, bukan mendidih.

6. Minum teh di malam hari
Minum teh (chai atau teh hijau) pada malam hari dapat mengganggu tidur karena kandungan kafeinnya. Kualitas tidur yang buruk berhubungan erat dengan kesehatan usus. Kafein malam hari juga meningkatkan produksi asam lambung, memperburuk refluks asam dan gangguan pencernaan saat tidur. Sebaiknya pilih teh herbal tanpa kafein pada malam hari untuk membantu tubuh rileks dan menjaga fungsi pencernaan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X