Ada 13 Ribu SPPG MBG Baru, Hanya 690 yang Punya Sertifikat Higiene

photo author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 17:40 WIB
Kepala BGN, Dadan Hindayana siapkan juknis MBG, masak maksimal 2000 porsi per hari (instagram @bushco)
Kepala BGN, Dadan Hindayana siapkan juknis MBG, masak maksimal 2000 porsi per hari (instagram @bushco)

 

KALTENGLIMA.COM - Dadan Hindayana selaku kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan, dari total 13 ribu lebih satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, baru 690 SPPG yang memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Sertifikat tersebut menjadi salah satu syarat utama untuk penyelenggaraan program makan bergizi gratis (MBG) untuk memastikan keamanan pangan dan kebersihan dalam proses pengolahan makanan.

"Sudah 690 (SPPG yang memiliki SLHS), targetnya selesai dalam satu bulan," tutur Dadan di Jakarta.

Menurutnya, sampai sekarang tercatat 13.347 SPPG telah menyalurkan makanan bergizi kepada sekitar 39,2 juta penerima manfaat di berbagai daerah. Namun sebagian besar satuan pelaksana tersebut masih dalam proses pemenuhan standar higiene dan sanitasi sesuai regulasi.

Baca Juga: Diskominfosandi Barut Gelar Pertemuan Bersama Media, Bahas Kerjasama Lebih Baik

"Sampai hari ini ada 13.347 SPPG penerima manfaat 39,2 juta orang. Kami terus dorong agar semua memenuhi standar," ujar Dadan.

Ia menegaskan sertifikasi SLHS merupakan bagian penting untuk menjamin makanan yang diberikan aman dikonsumsi, bebas kontaminasi, dan disiapkan sesuai prinsip gizi seimbang. BGN menargetkan agar seluruh SPPG bisa menyelesaikan proses sertifikasi dalam waktu satu bulan ke depan. Untuk mempercepat proses, BGN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Sebagai catatan, Kemenkes RI sudah merilis edaran percepatan penerbitan SLHS sejak 1 Oktober.

"Kita sudah bentuk tim koordinasi dengan Kemenkes dan daerah. Jadi pengawasan dilakukan setiap hari, laporan masuk pagi-pagi dari semua wilayah," jelasnya.

Baca Juga: Waket I DPRD Mura : MBG sebagai Investasi Masa Depan Generasi

MBG merupakan salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemberian makanan sehat, bergizi, dan aman. Dadan menegaskan, keberhasilan program tidak hanya dapat diukur dari jumlah penerima manfaat, namun juga dari mutu pangan yang disajikan oleh setiap SPPG.

"Kita ingin bukan hanya banyak yang mendapat makanan, tapi makanannya juga harus aman dan bergizi. Karena itu SLHS ini wajib," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X