KALTENGLIMA.COM - Di tengah hustle culture, overthinking, dan tekanan hidup yang datang silih berganti, stres telah jadi 'teman akrab' bagi banyak anak muda, terutama para Generasi Z.
Tapi hati-hati, ya. Stres yang dibiarkan terus-menerus alias stres kronis ternyata dapat berdampak bukan cuma pada mental, namun juga pada kesehatan jantung.
Spesialis jantung dan pembuluh darah Braveheart - Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin SpJP(K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS menyebut pada saat seseorang stres, maka saraf simpatis akan meningkat.
Baca Juga: KPK Masih Analisis Soal Laporan Gabdem terhadap Ketua Bawaslu RI
"Saraf simpatis ini akibat meningkatnya hormon adrenalin, dia akan menyebabkan tekanan darah naik, denyut nadi naik, akibatnya jantung kerjanya akan lebih capek," kata dr Yamin saat ditemui di acara BraveTalk 'Basif Life Support & Sudden Cardiac Death' di Jakarta Selatan.
"Kalau dia berkepanjangan (stresnya). lama-lama jantungnya akan capek," sambungnya.
Lalu, para mereka yang seringkali mengalami stres, dr Yamin mengatakan akan lebih rentan mengalami disfungsi endotel, yaitu kondisi di mana endotel (lapisan sel tipis yang melapisi pembuluh darah) tidak berfungsi normal.
Baca Juga: Sebelum Bertolak ke Sydney, Prabowo Rapat Khusus Bareng Gibran, Dasco hingga Sjafrie
"(Dampaknya) terjadi penyumbatan. Dalam jangka panjang akan membuat serangan jantung," katanya.
Baik pada Gen Z ataupun generasi lain, dr Yamin menekankan jika manajemen stres saat ini merupakan sesuatu yang utama dan tidak boleh diabaikan oleh siapa saja.
"Baik di kantor, di kerja, ada office politics (politik kantor) sedikit ya itu jangan stres-stres," tutupnya.
Artikel Terkait
DJ Bravy Ungkap Hubungannya dengan Erika Carlina Sudah Berakhir, Batal Nikah?
Bupati Heriyus: Koperasi Jadi Pilar Penggerak Ekonomi Masyarakat
Rejikinoor : Bupati Cup I Jadi Momentum Dorong Prestasi Sepak Bola Murung Raya
Sempat Kabur ke Luar Negeri, Ini Kronologi Bandar Narkoba Riau Ditangkap
Dilaporkan ke KPK, Ketua Bawaslu Buka Suara: Tuduhan Itu Tidak Benar