KALTENGLIMA.COM - Berbagai bentuk olahraga kardio seperti bersepeda, berjalan cepat, berenang, dan berlari kerap menjadi pilihan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.
Selain menentukan jenis aktivitas fisik yang dilakukan, pengaturan frekuensi latihan juga memegang peranan penting agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Masih banyak orang yang berasumsi bahwa semakin sering berolahraga maka semakin cepat perkembangan kebugarannya, padahal manfaat yang optimal justru diperoleh melalui perpaduan frekuensi dan intensitas latihan yang seimbang dan aman.
Baca Juga: Nyeri Haid Makin Menyiksa? Hindari 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini
Menurut penjelasan dari laman Sporty, pengaturan frekuensi latihan sangat diperlukan agar efektivitas olahraga tetap terjaga dan risiko cedera dapat ditekan.
Para ahli menyarankan olahraga aerobik dengan intensitas sedang seperti berjalan cepat selama minimal 150 menit per minggu, yang dapat dibagi menjadi 30 menit per sesi selama lima hari.
Sementara itu, untuk latihan intensitas tinggi seperti berlari atau berenang, durasi sekitar 75 menit per minggu sudah mencukupi bila dibagi dalam tiga sesi.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Konsumsi Buah Bisa Membuat Berat Badan Bertambah?
Kombinasi kedua jenis latihan juga dapat dilakukan sesuai kemampuan tubuh, dengan catatan tidak memberikan jeda lebih dari dua hari berturut-turut tanpa aktivitas fisik.
Latihan kekuatan otot juga sebaiknya dilakukan setidaknya dua kali seminggu untuk mendukung kebugaran tubuh secara keseluruhan.
Melakukan olahraga secara konsisten dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, memperkuat daya pompa jantung, menurunkan tekanan darah serta kadar kolesterol, meningkatkan imunitas, dan membantu menjaga berat badan ideal.
Baca Juga: Pakar IPB Ungkap Ciri-ciri Spatula Berisiko Kanker, Tak Aman Dipakai Memasak
Selain mengatur frekuensi olahraga, beberapa langkah tambahan diperlukan agar manfaat latihan lebih optimal, seperti menjaga pola makan yang seimbang, melakukan pemanasan dan pendinginan untuk menghindari cedera, memastikan tubuh tetap terhidrasi, menghindari paparan asap rokok dan polusi, serta menjaga kualitas tidur yang cukup setiap malam.
Frekuensi dan intensitas latihan juga perlu disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing individu karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.
Oleh karena itu, pilihlah jenis dan pola latihan yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Jika masih memiliki keraguan, Anda bisa meminta saran dari dokter di fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan rekomendasi latihan yang paling tepat untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru-paru sesuai kondisi kesehatan Anda.
Artikel Terkait
Viral di TikTok Penyakit Honeymoon Cystitis, Dokter Ungkap Pemicu dan Gejalanya
Pakar IPB Ungkap Ciri-ciri Spatula Berisiko Kanker, Tak Aman Dipakai Memasak
Mitos atau Fakta: Konsumsi Buah Bisa Membuat Berat Badan Bertambah?
Nyeri Haid Makin Menyiksa? Hindari 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini