KALTENGLIMA.COM - Ketika membahas gejala hepatitis pada anak, banyak orang tua mungkin mengira bahwa mata kuning adalah tanda utamanya. Namun, ternyata hepatitis pada anak tidak selalu menunjukkan gejala ini.
Menurut dr. Ade Rachmat Y, MKed (Ped), SpA(K), MH UKK, anggota UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hepatitis pada anak seringkali diawali dengan gejala yang mirip dengan flu.
Dr. Ade menjelaskan bahwa gejala awal hepatitis, terutama yang disebabkan oleh infeksi hepatitis A, B, dan C, seringkali mirip dengan gejala flu. Gejala tersebut meliputi demam, mual, dan muntah. Penjelasan ini disampaikan dr. Ade dalam sebuah diskusi daring pada hari Selasa, 2 Juli 2024.
Baca Juga: Virus West Nile Mewabah di Israel, 100 Orang Terinfeksi, 8 Dirawat Intensif
Seringkali, orang tua tidak menyadari gejala awal ini dan tidak memeriksakan anak mereka karena gejalanya yang mirip flu. dr. Ade menambahkan bahwa gejala ini bisa berlangsung selama lima hari sebagai fase awal inkubasi virus.
Dalam periode ini, orang tua harus waspada dan segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan atau menemui tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jika hepatitis sudah memasuki fase lanjut, gejala yang muncul meliputi perubahan warna pada mata, urine, dan feses.
Baca Juga: Bayi 3 Bulan di Sukabumi Meninggal usai Imunisasi, Komnas KIPI Buka Suara
Untuk mendiagnosis hepatitis, dokter akan melakukan pemeriksaan darah pasien dengan mengukur enzim Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT).
Jika kadar SGPT melebihi batas normal, yaitu 7-56 mikro per liter, kemungkinan besar pasien mengidap hepatitis.
Jika tidak ditangani sejak dini, hepatitis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti sirosis hati atau gagal hati, yang mungkin memerlukan transplantasi hati untuk menggantikan organ yang rusak.