KALTENGLIMA.COM - Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang ditandai dengan bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S.
Kelengkungan ini dapat terjadi ke arah kanan atau kiri, dan biasanya semakin parah seiring waktu. Skoliosis lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, dan umumnya muncul pada usia 10-15 tahun.
Gejala skoliosis dapat bervariasi, dan beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, beberapa gejala umum skoliosis meliputi:
Baca Juga: Tinggi Badan Menciut, Postur Membungkuk? Hati-hati, Tanda Osteoporosis!
- Bahu atau pinggul yang tidak rata
- Tulang rusuk yang menonjol di satu sisi saat membungkuk
- Nyeri punggung atau kaku
- Kelelahan
- Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)
Baca Juga: Polda Metro Konfirmasi soal SYL beri Rp 1,3 M ke Firli Sudah Tercatat dalam BAP
Penyebab skoliosis belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya meliputi:
- Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan skoliosis meningkatkan risiko terkena skoliosis.
- Jenis kelamin: Anak perempuan lebih berisiko terkena skoliosis dibandingkan anak laki-laki.
- Kelainan bawaan: Beberapa kelainan bawaan, seperti spina bifida, dapat meningkatkan risiko skoliosis.
- Cacat tulang belakang: Cacat tulang belakang, seperti vertebra wedge, dapat menyebabkan skoliosis.
- Penyakit neuromuskular: Penyakit neuromuskular, seperti cerebral palsy, dapat menyebabkan skoliosis.
Baca Juga: Ada Tiga Tantangan dalam Pemberantasan Judi Online, Apa Saja?
Pengobatan skoliosis tergantung pada usia, jenis, dan tingkat keparahan kelengkungan. Berikut beberapa pilihan pengobatan skoliosis:
- Observasi: Pada kasus skoliosis ringan, dokter mungkin hanya akan melakukan observasi berkala untuk memantau perkembangan kelengkungan.
- Penyangga: Penyangga tulang belakang mungkin digunakan untuk membantu mencegah lengkungan semakin parah.
- Fisioterapi: Latihan fisioterapi dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang.
- Operasi: Operasi mungkin diperlukan untuk kasus skoliosis yang parah atau lengkungan yang terus memburuk.
Baca Juga: Gegara Biarkan Perjudian, Kapolda Copot Kasat Reskrim-Intelkam Toraja Utara
Pencegahan skoliosis tidak selalu memungkinkan, karena beberapa penyebabnya tidak dapat diubah. Namun, deteksi dini dan pengobatan skoliosis dapat membantu mencegah kelengkungan semakin parah dan meningkatkan kualitas hidup. ***
Artikel Terkait
Bikin Negara Rugi Rp 125 M, Begini Jejak Kasus Dugaan Korupsi Beras Bansos Presiden
Ratusan Warung Kopi di Puncak Bogor Dibongkar dan Digusur, Netizen: Mau Kasihan Tapi...
Ini Tanggapan Kapolda Metro Jaya soal SYL Akui Serahkan Rp1,3 M ke Firli
Pj Bupati Hermon Lepas Kontingen Mura Ikuti PESPARAWI Tingkat Provinsi Kalteng, Ini Harapannya
Kapolres Bogor Sebut Bakal Pecat Anggota Jika Terlibat Judi Online!