KALTENGLIMA.COM - Kanker pankreas terjadi karena pertumbuhan sel yang tidak normal pada organ pankreas, yang merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia.
Menurut World Cancer Research Fund International (WCRFI), kanker pankreas merupakan kanker yang paling umum ke-12 di dunia.
Pada tahun 2020, American Cancer Society memperkirakan ada sekitar 57.600 kasus baru kanker pankreas dan 47.050 kematian akibatnya.
Baca Juga: Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati: Kenali Tanda Jantung Koroner
Di Indonesia, data GLOBOCAN 2018 memperkirakan sekitar 4.940 kasus baru kanker pankreas dengan 4.812 kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Kanker pankreas sulit untuk dideteksi karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang signifikan pada tahap awal.
Gejala cenderung muncul saat penyakit telah memasuki stadium lanjut, seperti jaundice (kulit dan mata kuning), urine gelap, tinja pucat, nyeri perut bagian atas, nyeri punggung tengah, kelelahan, kulit gatal, mual, muntah, kembung, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, bekuan darah, bengkak pada tangan atau kaki, serta diabetes.
Baca Juga: Tentang Prosedur Filler yang Dijalani Betrand Peto Agar Lebih Maskulin
Untuk mengurangi risiko terkena kanker pankreas, disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, serta mengurangi asupan daging merah, minuman manis, dan makanan olahan.
Selain itu, penting untuk membatasi paparan terhadap zat kimia berbahaya seperti asbestos, pestisida, dan petrokimia, serta menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol dan menghentikan kebiasaan merokok.
Menjaga berat badan tetap ideal juga merupakan faktor penting dalam upaya pencegahan kanker pankreas.