KALTENGLIMA.COM - Dokter spesialis jiwa konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyatakan bahwa keinginan untuk cepat mendapatkan uang dan kesenangan mendorong orang mengakses layanan peminjaman uang dan judi online.
Dalam diskusi daring yang diadakan dari Jakarta pada hari Jumat, Dr. dr. Kristiana Siste Sp.K.J Subsp. AD(K) menjelaskan bahwa pinjaman online dan judi online sama-sama dapat memberikan uang dan kesenangan dengan cepat.
"Kebutuhan instan untuk mendapatkan uang dan kesenangan segera menjadi pendorong utama," kata Siste, yang juga merupakan dokter pendidik di Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca Juga: Kaki Istri Denny Sumargo Membengkak saat Hamil, Ini Penyebabnya
Pada awalnya, judi online mungkin dianggap sebagai cara cepat untuk melunasi utang. Namun, perasaan senang saat menang dan mendapatkan uang dapat membuat orang terus melakukan aktivitas tersebut.
"'Jika saya sudah menang sekali, saya bisa berhenti,' namun kenyataannya, menang atau kalah tidak akan membuat orang berhenti bermain judi, sehingga mengarah pada kecanduan," kata Siste.
Siste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks antara faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca Juga: Tutup Warna Air Botol Mineral dalam Kemasan Memiliki Arti Berbeda, Benarkah?
Otak bagian depan yang belum matang, terutama pada remaja dan dewasa muda, membuat mereka berisiko tinggi melakukan perilaku impulsif yang dapat mengarah pada kecanduan.
"Ketika emosinya labil dan otak bagian depannya belum matang, perilaku impulsif muncul sebagai cara untuk memperbaiki emosi, salah satunya melalui judi online," katanya.
Siste melihat kecanduan judi online sebagai masalah kesehatan jiwa serius yang membutuhkan penanganan dari tenaga profesional.
Baca Juga: Picu Kematian 2 Wanita di Brasil, Ini Gejala Virus Oropouche
"Kecanduan judi bukan masalah kecil," ujarnya. "Dua persen dari populasi Indonesia adalah jumlah yang sangat besar, sehingga ini bisa dianggap sebagai bencana nasional."