KALTENGLIMA.COM - Perubahan iklim kini menjadi salah satu isu global yang banyak dibahas, dengan banyak ilmuwan memperingatkan bahwa fenomena ini dapat mengancam kehidupan manusia.
Faktor-faktor penyebab perubahan iklim meliputi pemanasan global, efek gas rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, deforestasi, dan emisi gas industri.
Kerusakan lingkungan ini dapat meningkatkan risiko bencana alam di berbagai wilayah. Selain itu, menurut situs web United States Environmental Protection Agency (EPA), perubahan iklim juga dapat memperluas penyebaran penyakit Lyme.
Baca Juga: Penderita Diabetes Dilarang Makan Buah Berlebihan, Apa Saja?
Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh kutu, dan perubahan suhu bumi yang lebih hangat memperbesar area penyebaran kutu tersebut.
EPA mencatat bahwa suhu yang lebih tinggi telah memperluas jangkauan kutu, yang dapat membawa penyakit Lyme yang jika tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Sejak 1991, kasus penyakit Lyme di Amerika Serikat telah meningkat hampir dua kali lipat.
Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri *Borrelia burgdorferi* dan *Borrelia mayonii* yang menginfeksi hewan seperti rusa, burung, atau tikus. Infeksi dapat terjadi melalui gigitan kutu jenis *Ixodes scapularis* dan *Ixodes pacificus* yang terinfeksi. Kutu-kutu ini umumnya ditemukan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Bahaya Pengawet Natrium Dehidroasetat yang Ditemukan di Roti Okko, Ini Efeknya ke Manusia
Gejala penyakit Lyme meliputi leher kaku, nyeri sendi, dan jantung berdebar. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangguan saraf atau penyakit jantung. Oleh karena itu, penyakit Lyme harus segera ditangani setelah muncul gejala.
Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit Lyme termasuk mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan, seperti berkemah, berburu, atau mendaki gunung.
Individu yang sering berpakaian terbuka dan mereka yang memelihara hewan peliharaan di dalam rumah juga berpotensi tinggi terkena penyakit ini.
Baca Juga: Awas! Bahaya Kebiasaan Bertukar Pakaian dengan Orang Lain Resiko Terkena Penyakit Ini...
Untuk membahas upaya pencegahan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, KLHK akan mengadakan Festival LIKE di Jakarta Convention Center pada 8-11 Agustus 2024. Acara ini akan membahas berbagai isu, termasuk dampak perubahan iklim.
Artikel Terkait
Benarkah Air Kelapa Bisa Menurunkan Trigliserida? Simak Penjelasannya
Warga Diminta Stop Konsumsi Roti Okko, BPOM Minta Ikuti Saran Ini Jika Terlanjur Konsumsi
Beda Hasil Uji Bahan Pengawet di Roti Aoka dan Roti Okko, BPOM Mepaparkan Hal Ini