KALTENGLIMA.COM - Baru-baru ini wabah demam Lassa di Nigeria memicu 163 korban jiwa di Nigeria. Menurut pernyataan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Nigeria, wabah demam Lassa itu menyebar di 34 negara bagian dan Wilayah Ibu Kota Federal.
Demam Lassa adalah penyakit infeksi virus akut yang berasal dari Afrika Barat.
Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis), terutama melalui kontak dengan urine atau kotoran tikus yang terinfeksi virus Lassa.
Baca Juga: Rekomendasi Game Karya Anak Bangsa di Steam untuk Relaksasi, Intip Sini
Bagaimana Demam Lassa Menular?
- Kontak langsung dengan tikus: Manusia umumnya terinfeksi saat membersihkan area yang terkontaminasi urine atau kotoran tikus.
- Kontak dengan cairan tubuh penderita: Penularan antar manusia juga bisa terjadi, namun jarang terjadi. Hal ini biasanya melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau sekresi tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
- Konsumsi makanan yang terkontaminasi: Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan urine atau kotoran tikus juga dapat menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Retardasi Mental pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Gejala Demam Lassa
Tidak semua orang yang terinfeksi virus Lassa akan menunjukkan gejala. Namun, bagi mereka yang mengalami gejala, biasanya akan muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah terpapar virus. Gejala umum demam Lassa antara lain:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Kelemahan
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Mual dan muntah
- Diare
- Pembengkakan wajah
Baca Juga: Simak di Sini! Cara Cek Typo di Microsoft Word Dengan Cepat
Pada kasus yang parah, demam Lassa dapat menyebabkan:
- Perdarahan (hemoragik) dari hidung, mulut, atau saluran pencernaan
- Gangguan fungsi organ, seperti hati dan ginjal
- Syok
- Kematian
Baca Juga: Mudah dan Cepat, Ini Tiga Cara Membuka Dokumen Microsoft Word yang Terkunci
Pencegahan Demam Lassa
Karena demam Lassa terutama ditularkan melalui kontak dengan tikus, pencegahan utama adalah dengan menghindari kontak dengan tikus dan lingkungan yang terkontaminasi dengan urine atau kotoran tikus. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjaga kebersihan lingkungan: Membuang sampah pada tempatnya, menutup rapat tempat sampah, dan membersihkan rumah secara teratur.
- Mencegah tikus masuk ke rumah: Menutup lubang-lubang pada dinding dan lantai, menyimpan makanan dalam wadah tertutup rapat, dan menjaga kebersihan dapur.
- Menggunakan sarung tangan dan masker: Saat membersihkan area yang kemungkinan terkontaminasi dengan urine atau kotoran tikus, gunakan sarung tangan dan masker untuk melindungi diri.
- Memasak makanan secara matang: Memastikan makanan yang dikonsumsi sudah dimasak dengan benar untuk membunuh kuman.
Baca Juga: Demam Lassa Sebabkan Ratusan Orang Meninggal di Negeria, Ini Kata Epidemiolg