kesehatan

Terungkap! Sering Makan Ini Bisa Bikin Umur Panjang

Kamis, 12 September 2024 | 09:09 WIB
Ilustrasi sayuran yang mengandung kalsium (Pexels - Solare Flares)

KALTENGLIMA.COM - Sebuah studi terbaru mengungkapkan mengonsumsi lebih banyak lemak dari tumbuhan atau sayuran dibandingkan lemak hewani memengaruhi lamanya hidup seseorang.

Para peneliti mendapati pola makan lebih banyak mengandung buah, sayur, biji-bijian, dan minyak nabati dapat memperpanjang usia dan menghindari risiko kematian, khususnya akibat penyakit kardiovaskular.

Berdasarkan studi itu, orang yang mengonsumsi lebih banyak lemak dari tumbuhan memiliki risiko kematian 9 persen lebih rendah akibat semua penyebab. Selain itu, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 14 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit makanan ini.

Baca Juga: Wajib Ketahui! Lima Posisi Tidur Inilah Baik untuk Kesehatan Jantung

Di lain sisi, orang yang mengonsumsi banyak lemak hewani, termasuk lemak dalam daging, produk susu, dan telur, memiliki risiko kematian lebih tinggi akibat semua penyebab dan penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang makan lebih sedikit.

Peneliti juga membandingkan konsumen lemak hewani teratas dengan yang terendah. Hasilnya, mereka yang berada di tingkat teratas mempunyai risiko kematian keseluruhan 16 persen lebih tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular 14 persen lebih tinggi.

Dilansir dari WebMD, lebih dari 400 ribu orang dalam penelitian ini merupakan bagian dari National Institutes of Health-AARP Diet and Health Study.

Baca Juga: Irjen Pol Eddy Hartono Resmi Dilantik Presiden Jokowi, Jabat Sebagai Kepala BNPT

Dalam kelompok yang digunakan untuk penelitian lemak makanan, jumlah pria sedikit lebih banyak daripada wanita, dan usia rata-rata responden adalah 61 tahun.

Saat mendaftar, orang-orang dalam penelitian ini mengisi kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang kebiasaan makan mereka, yang dipecah menjadi 124 jenis makanan dan ukuran porsi.

Total asupan lemak makanan mencakup sumber nabati, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, dan minyak sayur, dan sumber hewani seperti daging merah dan putih, produk susu, dan telur.

Baca Juga: Tahan Imbang Australia, Jokowi Apresiasi Perjuangan Pertahanan Timnas Indonesia

Selama 24 tahun masa tindak lanjut, tercatat 185.111 kematian, termasuk 58.526 kematian akibat penyakit kardiovaskular (45.634 kematian akibat penyakit jantung dan 10.877 kematian akibat stroke).

Para peneliti menghubungkan kematian ini dengan informasi makanan dalam kuesioner dasar untuk menghitung risiko kematian terkait makanan, usai menyesuaikan sejumlah faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kematian secara keseluruhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB