KALTENGLIMA.COM - Child grooming, atau manipulasi seksual pada anak, merupakan masalah serius yang sangat mengkhawatirkan. Kondisi ini mengharuskan orang tua untuk memberikan perlindungan ekstra kepada anak-anak mereka.
Menurut Rika Kristina, seorang psikolog anak dan keluarga, child grooming adalah tindakan yang dilakukan oleh orang dewasa untuk menjalin hubungan emosional yang sangat dekat dengan anak yang bukan merupakan bagian dari keluarga inti, dengan tujuan akhirnya melakukan kekerasan atau pelecehan seksual.
Rika menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat anak lebih rentan terhadap grooming ini, salah satunya adalah kurangnya kehadiran orang tua dalam kehidupan anak.
Baca Juga: IDAI Catat Angka Kematian RI Akibat DBD Tertinggi se-ASEAN, Apa Penyebabnya?
Faktor-faktor lain termasuk peran ayah yang tidak ada, pengabaian dari orang tua, serta pola asuh yang cenderung otoriter, yang membuat anak mencari perhatian dan pemenuhan emosional dari orang dewasa lain di luar keluarganya.
Lebih lanjut, Rika menyebutkan beberapa tanda yang dapat diwaspadai orang tua jika anak mereka terindikasi mengalami grooming.
Tanda-tanda tersebut meliputi anak yang memiliki hubungan terlalu dekat, bahkan mengarah pada hubungan romantis dengan individu dewasa, selalu mematuhi perintah atau permintaan orang tersebut, serta menutup diri dari orang-orang di sekitarnya, dan hanya mau mendengarkan orang dewasa tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi Jumlah Langkah Kaki Ideal Tiap Hari Berdasarkan Usia
Untuk mengatasi situasi ini, Rika menyarankan agar orang tua membangun kembali hubungan yang hangat dengan anak-anak mereka jika terindikasi atau sudah berada di bawah pengaruh groomer.
Selain itu, bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog, sering kali diperlukan untuk menangani kasus-kasus seperti ini. Penting bagi orang tua untuk memperbaiki kepercayaan anak dan menerima mereka apa adanya agar proses pemulihan berjalan dengan baik.