kesehatan

Studi Ungkap Pola Makan yang Efektif Cegah Lemot dan Jaga Kesehatan Otak

Minggu, 17 November 2024 | 18:50 WIB
Ilustrasi Otak (ipopba)



KALTENGLIMA.COM -
Seiring bertambahnya usia, otak manusia mengalami penuaan secara alami. Namun, beberapa pola makan ternyata dapat membantu memperlambat proses penuaan otak.

Hal ini diungkapkan dalam penelitian terbaru yang menindaklanjuti makalah tahun 2022 tentang hubungan antara pola makan dan atrofi otak.

Pada penelitian sebelumnya, pola makan mediterania, yang menekankan konsumsi tumbuhan dan mengurangi daging, dikaitkan dengan kerusakan otak yang lebih sedikit.

Baca Juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan? Waspadai 5 Tanda Bahaya Ini

Penelitian terbaru ini menggali lebih dalam dengan meneliti mekanisme di balik hubungan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar gula darah yang lebih rendah berhubungan dengan penyusutan otak dan kematian neuron yang lebih sedikit, dua hal yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.

Menurut Iris Shai, peneliti dari Universitas Ben-Gurion, menjaga kadar gula darah tetap rendah, bahkan dalam batas normal, dapat membantu menjaga otak tetap muda. Kombinasi pola makan sehat dan aktivitas fisik rutin menjadi faktor penting dalam mendukung kesehatan otak.

Penelitian ini melibatkan 224 peserta dengan rata-rata usia 51 tahun yang mengalami obesitas atau memiliki kadar lemak darah tinggi. Mereka menjalani pemindaian otak MRI selama 18 bulan dan dibagi menjadi tiga kelompok: diet mediterania, diet mediterania hijau, dan diet sehat standar.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Konsumsi Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari: Sehat untuk Jantung

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang menjalani diet mediterania hijau, yang melibatkan konsumsi teh hijau dan mankai duckweed (sejenis tanaman air), mengalami kerusakan otak paling sedikit. Hal ini mengindikasikan manfaat dari makanan nabati, khususnya kandungan polifenolnya, yang mampu melewati sawar darah-otak dan mengurangi peradangan otak, faktor penting untuk daya ingat.

Meski penelitian ini belum dapat memastikan hubungan sebab-akibat secara langsung, indikasi kuat menunjukkan bahwa pola makan mediterania, terutama yang berbasis nabati, dapat melindungi otak. Salah satu elemen kunci dari pola makan ini adalah rendahnya kadar gula yang dikonsumsi.

Proses penuaan otak merupakan hal alami, tetapi penuaan yang lebih cepat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan penyakit neurologis di usia dini. Dengan menerapkan pola makan sehat seperti diet mediterania, risiko tersebut dapat ditekan, sekaligus mendukung kesehatan otak jangka panjang.

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB