Merokok bisa menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya kanker paru-paru. Sekitar 80-90 persen kematian akibat kanker paru-paru berkaitan dengan kebiasaan merokok.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Ria Beauty DItangkap Polisi di Hotel Saat Layani Tujuh Pasien
Sebanyak 70 bahan kimia dalam rokok dan produk tembakau diidentifikasi sebagai penyebab kanker. Sehingga, berhenti merokok dapat menjadi upaya untuk menurunkan risiko kematian akibat kanker.
4. Olahraga Teratur
Gaya hidup sedentary yang tak banyak bergerak merupakan salah satu faktor risiko kematian. Pola hidup banyak duduk ini banyak dilakukan masyarakat saat ini, umumnya usia produktif.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa dapat mengurangi risiko kematian akibat pola hidup minim gerak dengan olahraga teratur. Pelaksanaan olahraga selama 150 menit per minggu dengan berbagai intensitas dan penguatan otot dalam menurunkan risiko kematian karena berbagai penyebab.
Baca Juga: Masuk Grup B, Jonatan Christie Waspadai Kekuatan Lawan
Contoh olahraga dengan intensitas sedang yakni jalan cepat, bersepeda di tanah datar, dan aktivitas fisik misal mendorong mesin pemotong rumput. Sementara contoh olahraga intensitas berat ialah berenang, lompat tali, dan lari.
Sementara, latihan penguatan otot menargetkan seluruh kelompok otot utama, seperti kaki, pinggul, punggung, dada, perut, bahu, dan lengan. Adapun latihan penguatan otot yang dapat dilakukan di antaranya push up, squat, dan plank.
5. Makan Makanan Sehat
Berbagai studi yang dikumpulkan sejak 2017 menunjukkan, terdapat beberapa makanan yang bisa mengurangi risiko kematian hingga 56%. Makanan ini umumnya kaya nutrisi dan antioksidan yang terdiri dari:
Baca Juga: Messi Raih Penghargaan Pemain Terbaik MLS 2024
- Biji-bijian utuh
- Sayuran
- Buah-buahan
- Kacang-kacangan
- Ikan
Manfaat dari makanan penuh gizi ini berkebalikan dengan ultra processing food atau pangan siap saji, yang justru meningkatkan risiko kematian sampai dua kali lipat. Selain jenis hidangan, pola makan juga bisa menurunkan risiko kematian.
Menurut jurnal Nutrient, pola makan tradisional Jepang, Mediterania, dan Indo Mediterania paling bermanfaat mengurangi risiko kematian. Pola makan orang Jepang kaya akan rumput laut, teh hijau, kacang kedelai , telur, tahu, dan minyak dedak.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Angeline Meninggal Dunia di Bali