kesehatan

Awas! Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Berisiko Merusak Otak

Rabu, 8 Januari 2025 | 16:39 WIB
Ilustrasi mengupil. (https://unsplash.com/@candidbcolette.)

KALTENGLIMA.COM - Sebuah studi yang dirilis pada tahun 2022 mengungkapkan kemungkinan hubungan antara kebiasaan mengupil dan peningkatan risiko kerusakan otak.

Meskipun kaitan tersebut masih dianggap lemah dan memerlukan penelitian lanjutan, para peneliti menduga hubungan ini masuk akal karena kebiasaan tersebut dapat memicu jalur infeksi yang memengaruhi otak.

Salah satu risiko yang diteliti adalah kaitannya dengan demensia, yaitu kondisi yang ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir dan ingatan, terutama pada orang lanjut usia. Penyebab paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Waduh! Harga Cabai Makin Pedas, Setara Daging Sapi

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Griffith, Australia, yang mempelajari efek bakteri Chlamydia pneumoniae pada tikus.

Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan sering menyebabkan pneumonia. Pada pasien demensia lanjut, bakteri tersebut juga ditemukan di otak, memberikan petunjuk bahwa infeksi ini mungkin berperan dalam perkembangan penyakit.

Pada tikus, penelitian menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat menyebar melalui saraf penciuman, yang menghubungkan rongga hidung ke otak.

Baca Juga: HMPV vs COVID-19: Ini Perbedaan dan Persamaannya yang Perlu Anda Tahu

Ketika jaringan epitel hidung—lapisan tipis di dalam rongga hidung—mengalami kerusakan, infeksi saraf menjadi lebih parah. Kondisi ini juga memicu produksi protein amiloid-beta, yang dikenal sebagai respons terhadap infeksi.

Protein ini ditemukan dalam jumlah besar pada pasien Alzheimer, memperkuat teori hubungan infeksi dengan penyakit neurodegeneratif.

Ahli saraf James St John dari Universitas Griffith menyatakan bahwa mereka adalah yang pertama membuktikan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae dapat masuk langsung dari hidung ke otak dan memicu patologi yang menyerupai Alzheimer.

Baca Juga: Situasi Terkini Rumah Sakit di China Setelah Heboh Wabah HMPV

Penelitiannya menunjukkan bahwa infeksi dapat berkembang di sistem saraf pusat tikus dalam waktu hanya 24 hingga 72 jam, menunjukkan jalur pernapasan melalui hidung sebagai rute cepat bagi bakteri dan virus untuk mencapai otak.

Meskipun penelitian ini baru dilakukan pada tikus, temuan ini memberikan wawasan penting tentang potensi jalur infeksi yang berkontribusi terhadap risiko penyakit Alzheimer pada manusia.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB