Namun, para ilmuwan menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk memahami apakah mekanisme yang sama berlaku.
St John menekankan pentingnya penelitian lanjutan untuk memastikan apakah jalur infeksi dari hidung ke otak ini dapat memicu kondisi serupa pada manusia.
Ia menyatakan bahwa meskipun bakteri tersebut diketahui ada pada manusia, cara bakteri tersebut mencapai otak masih belum sepenuhnya dipahami.
Penelitian ini memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut dalam memahami risiko infeksi terhadap kesehatan otak.
Artikel Terkait
Apotek di Cilegon Kedapatan Bikin ‘Obat Setelan’ Ilegal, BPOM Turun Tangan
10 Menit Kebiasaan di Pagi Hari yang Bikin Panjang Umur Menurut Dokter
BMKG Ungkap 2024 Jadi Tahun Terpanas di RI, Apakah Ini Pemicunya?
Situasi Terkini Rumah Sakit di China Setelah Heboh Wabah HMPV